UMS usung pengembangan teknologi pada ISETH 2024
20 November 2024 19:22 WIB
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Bambang Setiaji pada konferensi tingkat internasional 10th International Summit on Science, Technology, and Humanity (ISETH) 2024 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2024). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengusung tema pengembangan teknologi pada pelaksanaan konferensi internasional 10th International Summit on Science, Technology, and Humanity (ISETH) 2024.
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Bambang Setiaji di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan teknologi.
Ia mengatakan potensi yang dimiliki oleh Indonesia baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA) yang melimpah.
Selain itu, dikatakannya, pemerintah cukup progresif dengan pengembangan infrastruktur dan teknologi 4.0 yang berfokus pada keberlanjutan.
Ia mengatakan, dalam hal ini pendidikan tinggi memiliki tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia, baik sebagai tenaga kerja maupun berkontribusi kepada pengembangan Iptek.
"Akan tetapi kompetisi untuk hilirisasi industri harus menghadapi persaingan yang sangat keras dari produk yang makin bagus dan harga yang sangat murah dari China," katanya.
Terkait hal itu, ia berpesan untuk dapat berkolaborasi dan menyerap teknologi dari China.
Baca juga: UMS-Singapore Polytechnic kolaborasi adakan KKN Lex di kampung nelayan
Baca juga: UMS berhentikan oknum dosen lakukan tindak pelecehan seksual
"Negara ketiga seperti Indonesia, riset dan Iptek perlu fokus kepada pertanian, kelautan, peternakan, berkontribusi kepada hilirisasi sumber daya alam yang selama ini menjadi penonton, pengembangan industri UMKM. Small is beautiful dan melalui assembling mulai berkontribusi local content," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UMS Prof Sofyan Anif mengatakan pada konferensi internasional ini timnya mengangkat tema Developing Intelligent Technology for Humanity.
"Tema ini berfokus pada aturan kritis untuk AI demi meningkatkan kemakmuran manusia dan untuk menjaga diskusi antarahli untuk membahas tantangan, peluang, dan keberlanjutan dari AI," katanya.
Ia mengatakan, sebagai perguruan tinggi swasta yang unggul di Indonesia, UMS terus berkomitmen dalam pengembangan teknologi untuk kemajuan bersama mengingat AI ini merupakan sebuah peluang.
Terkait kegiatan tersebut, Ketua Panitia Agus Ulinuha mengatakan ISETH merupakan bagian dari rangkaian acara Hari Jadi ke-66 UMS.
Ia mengatakan pada tahun ini ISETH menaungi 13 konferensi internasional, dengan tujuh konferensi yang telah terselenggara, lima konferensi akan diselenggarakan pada Desember, dan satu konferensi akan diselenggarakan pada tahun 2025.
Ada sebanyak 18 negara ikut serta dalam kegiatan ini, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Swedia, Inggris, Italia, Jerman. Australia, Jepang, China, Korea, Kuwait, Taiwan, Thailand, Malaysia, Kolombia, Maladewa, Maroko, dan Burundi.
Baca juga: UMS selenggarakan ISETH untuk siapkan jadi "world class university"
Baca juga: Haedar Nashir sebut Muhammadiyah bertugas cerdaskan bangsa
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Bambang Setiaji di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan teknologi.
Ia mengatakan potensi yang dimiliki oleh Indonesia baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA) yang melimpah.
Selain itu, dikatakannya, pemerintah cukup progresif dengan pengembangan infrastruktur dan teknologi 4.0 yang berfokus pada keberlanjutan.
Ia mengatakan, dalam hal ini pendidikan tinggi memiliki tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia, baik sebagai tenaga kerja maupun berkontribusi kepada pengembangan Iptek.
"Akan tetapi kompetisi untuk hilirisasi industri harus menghadapi persaingan yang sangat keras dari produk yang makin bagus dan harga yang sangat murah dari China," katanya.
Terkait hal itu, ia berpesan untuk dapat berkolaborasi dan menyerap teknologi dari China.
Baca juga: UMS-Singapore Polytechnic kolaborasi adakan KKN Lex di kampung nelayan
Baca juga: UMS berhentikan oknum dosen lakukan tindak pelecehan seksual
"Negara ketiga seperti Indonesia, riset dan Iptek perlu fokus kepada pertanian, kelautan, peternakan, berkontribusi kepada hilirisasi sumber daya alam yang selama ini menjadi penonton, pengembangan industri UMKM. Small is beautiful dan melalui assembling mulai berkontribusi local content," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UMS Prof Sofyan Anif mengatakan pada konferensi internasional ini timnya mengangkat tema Developing Intelligent Technology for Humanity.
"Tema ini berfokus pada aturan kritis untuk AI demi meningkatkan kemakmuran manusia dan untuk menjaga diskusi antarahli untuk membahas tantangan, peluang, dan keberlanjutan dari AI," katanya.
Ia mengatakan, sebagai perguruan tinggi swasta yang unggul di Indonesia, UMS terus berkomitmen dalam pengembangan teknologi untuk kemajuan bersama mengingat AI ini merupakan sebuah peluang.
Terkait kegiatan tersebut, Ketua Panitia Agus Ulinuha mengatakan ISETH merupakan bagian dari rangkaian acara Hari Jadi ke-66 UMS.
Ia mengatakan pada tahun ini ISETH menaungi 13 konferensi internasional, dengan tujuh konferensi yang telah terselenggara, lima konferensi akan diselenggarakan pada Desember, dan satu konferensi akan diselenggarakan pada tahun 2025.
Ada sebanyak 18 negara ikut serta dalam kegiatan ini, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Swedia, Inggris, Italia, Jerman. Australia, Jepang, China, Korea, Kuwait, Taiwan, Thailand, Malaysia, Kolombia, Maladewa, Maroko, dan Burundi.
Baca juga: UMS selenggarakan ISETH untuk siapkan jadi "world class university"
Baca juga: Haedar Nashir sebut Muhammadiyah bertugas cerdaskan bangsa
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: