Wamendagri dorong pemanfaatan hasil bumi Papua untuk nutrisi anak
20 November 2024 15:35 WIB
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk dalam peninjauan uji coba pemberian makan sehat dan bergizi di SD Negeri Dobonsolo Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (20/11/2024). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mendorong pemanfaatan hasil bumi Papua untuk mendukung program pemberian makanan bergizi gratis bagi anak sekolah.
Hal ini disampaikannya pada acara peninjauan uji coba pemberian makan sehat dan bergizi di Sekolah Dasar (SD) Negeri Dobonsolo Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.
“Papua ini alamnya cukup kaya. Jangan sampai ada kurang sayur, lauk, telur, ayam, babi, kambing, sapi, dan seterusnya,” kata Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, penggunaan pangan lokal dalam program makanan bergizi bukan hanya untuk meningkatkan nutrisi anak-anak, tetapi juga mendukung kesejahteraan petani dan nelayan setempat.
Dia menilai pemerintah harus menjadi pembeli utama hasil pertanian masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
“Semua hasil pertanian daripada masyarakat itu harus dibeli oleh pemerintah dan buat pola makanan yang bergizi untuk anak-anak. Jangan sampai kita terbiasa semua makanan siap saji ambil di toko atau makanan yang didatangkan dari luar Papua,” tegasnya.
Program pemberian makanan bergizi ini merupakan bagian dari Astacita, yaitu delapan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Uji coba dilakukan pada November dan Desember 2024 sebagai persiapan untuk pelaksanaan secara penuh pada 2025.
Ribka pun menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah (pemda) dan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam pelaksanaan program ini.
“Terkait dengan apa porsi yang tadi, siapa yang melaporkan terkait dengan jenis makanan, kemudian takarannya, seperti apa tenaga kerjanya, dapurnya, siapa menyiapkan transportasi dan seterusnya silakan langsung berkoordinasi dengan kepala Badan Gizi Nasional,” jelas Ribka.
Melalui program ini, pemerintah berupaya membangun generasi emas Indonesia yang sehat dan siap berkompetisi pada 2045.
"Ini (Program Makanan Bergizi Gratis) harus benar-benar kita galakkan secara nasional sehingga kita mendapatkan pada satu lokus kita adalah kita menghasilkan masyarakat kita yang sejahtera, lahir batin, kemudian masyarakat kita juga yang bergizi secara baik, khususnya anak-anak kita,” pungkasnya.
Hal ini disampaikannya pada acara peninjauan uji coba pemberian makan sehat dan bergizi di Sekolah Dasar (SD) Negeri Dobonsolo Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.
“Papua ini alamnya cukup kaya. Jangan sampai ada kurang sayur, lauk, telur, ayam, babi, kambing, sapi, dan seterusnya,” kata Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, penggunaan pangan lokal dalam program makanan bergizi bukan hanya untuk meningkatkan nutrisi anak-anak, tetapi juga mendukung kesejahteraan petani dan nelayan setempat.
Dia menilai pemerintah harus menjadi pembeli utama hasil pertanian masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
“Semua hasil pertanian daripada masyarakat itu harus dibeli oleh pemerintah dan buat pola makanan yang bergizi untuk anak-anak. Jangan sampai kita terbiasa semua makanan siap saji ambil di toko atau makanan yang didatangkan dari luar Papua,” tegasnya.
Program pemberian makanan bergizi ini merupakan bagian dari Astacita, yaitu delapan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Uji coba dilakukan pada November dan Desember 2024 sebagai persiapan untuk pelaksanaan secara penuh pada 2025.
Ribka pun menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah (pemda) dan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam pelaksanaan program ini.
“Terkait dengan apa porsi yang tadi, siapa yang melaporkan terkait dengan jenis makanan, kemudian takarannya, seperti apa tenaga kerjanya, dapurnya, siapa menyiapkan transportasi dan seterusnya silakan langsung berkoordinasi dengan kepala Badan Gizi Nasional,” jelas Ribka.
Melalui program ini, pemerintah berupaya membangun generasi emas Indonesia yang sehat dan siap berkompetisi pada 2045.
"Ini (Program Makanan Bergizi Gratis) harus benar-benar kita galakkan secara nasional sehingga kita mendapatkan pada satu lokus kita adalah kita menghasilkan masyarakat kita yang sejahtera, lahir batin, kemudian masyarakat kita juga yang bergizi secara baik, khususnya anak-anak kita,” pungkasnya.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: