Korban erupsi Lewotobi mulai berangsur tinggalkan pengungsian
20 November 2024 15:27 WIB
Tangkapan layar - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto beserta jajaran bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo memberi penjelasan kerjasama pengungsian korban bencana di Jakarta, Rabu (20/11/2024). ANTARA/M Riezko Bima Elko P/aa.
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan saat ini korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur sudah mulai berangsur meninggalkan posko pengungsian terpadu.
“Pengungsi yang terpusat kami kurangi sehingga mereka mengungsi ke tempat yang lebih baik seperti rumah saudara atau kerabat,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data BNPB sampai dengan Selasa (19/11) diketahui jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berjumlah sebanyak 12.673 jiwa dari sebelumnya 12.761 jiwa dari tujuh posko pengungsian terpusat yang disediakan BNPB dengan Kementerian Sosial.
Dia menjelaskan, hal tersebut dapat dilakukan oleh para korban seiring aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mulai berangsur menurun.
Pihaknya mencatat dalam beberapa hari terakhir tidak ada lagi hembusan material vulkanis yang mencapai lebih 9-10 kilometer ke udara dari kawah utama gunung api itu sejak Sabtu, 9 November 2024. Melainkan hanya aktivitas kecil dengan lontaran abu kurang dari 1,5 kilometer ke udara.
Laporan yang diterima BNPB dari tim vulkanologi Badan Geologi Kementerian ESDM radius zona bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga sudah diturunkan dari sebelumnya 8-9 kilometer, menjadi 7-8 kilometer dari kawah utama atau sektoral arah barat daya-barat laut. Meski menurun tapi status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih pada level IV atau Awas.
Suharyanto memastikan bahwa meskipun mereka meninggalkan lokasi pengungsian tetapi setiap kepala keluarga dari korban erupsi tersebut akan tetap mendapatkan bantuan berupa dana tunggu hunian senilai Rp500 ribu untuk enam bulan.
Baca juga: BNPB nyatakan penduduk Desa Klatanlo Flores Timur harus dipindahkan
Baca juga: Posko multimedia disiapkan bagi warga terdampak erupsi Lewotobi
Baca juga: BNPB targetkan lahan bagi korban erupsi Lewotobi selesai dalam sepekan
“Pengungsi yang terpusat kami kurangi sehingga mereka mengungsi ke tempat yang lebih baik seperti rumah saudara atau kerabat,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data BNPB sampai dengan Selasa (19/11) diketahui jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berjumlah sebanyak 12.673 jiwa dari sebelumnya 12.761 jiwa dari tujuh posko pengungsian terpusat yang disediakan BNPB dengan Kementerian Sosial.
Dia menjelaskan, hal tersebut dapat dilakukan oleh para korban seiring aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mulai berangsur menurun.
Pihaknya mencatat dalam beberapa hari terakhir tidak ada lagi hembusan material vulkanis yang mencapai lebih 9-10 kilometer ke udara dari kawah utama gunung api itu sejak Sabtu, 9 November 2024. Melainkan hanya aktivitas kecil dengan lontaran abu kurang dari 1,5 kilometer ke udara.
Laporan yang diterima BNPB dari tim vulkanologi Badan Geologi Kementerian ESDM radius zona bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga sudah diturunkan dari sebelumnya 8-9 kilometer, menjadi 7-8 kilometer dari kawah utama atau sektoral arah barat daya-barat laut. Meski menurun tapi status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih pada level IV atau Awas.
Suharyanto memastikan bahwa meskipun mereka meninggalkan lokasi pengungsian tetapi setiap kepala keluarga dari korban erupsi tersebut akan tetap mendapatkan bantuan berupa dana tunggu hunian senilai Rp500 ribu untuk enam bulan.
Baca juga: BNPB nyatakan penduduk Desa Klatanlo Flores Timur harus dipindahkan
Baca juga: Posko multimedia disiapkan bagi warga terdampak erupsi Lewotobi
Baca juga: BNPB targetkan lahan bagi korban erupsi Lewotobi selesai dalam sepekan
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: