BI: Ketahanan sistem keuangan terjaga didukung likuiditas yang memadai
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga pada kuartal III 2024 sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan yang dilakukan oleh berbagai negara utama, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU (ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN)
“Ketahanan sistem keuangan terjaga baik, termasuk pada industri perbankan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2024 di Jakarta, Rabu.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada September 2024 tercatat sebesar 26,78 persen, tergolong kuat dalam menyerap risiko dan mendukung pertumbuhan kredit
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan pada September 2024 terjaga rendah, sebesar 2,21 persen (bruto) dan 0,78 persen (neto).
Baca juga: BI: Transaksi perbankan digital tumbuh 37,1 persen pada Oktober 2024
Perry menuturkan ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan juga didukung oleh pencapaian profitabilitas bank, serta ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga, sebagaimana hasil stress test perbankan terkini.
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Selanjutnya, Perry mengatakan stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang oleh struktur industri yang sehat dan infrastruktur yang stabil.
Dari sisi infrastruktur, kelancaran dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) tetap terjaga stabil. Dari sisi struktur industri, interkoneksi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem ekonomi keuangan digital (EKD) terus meningkat.
Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat sejalan adopsi SNAP yang meluas untuk berbagai jenis penggunaan.
BI terus menjaga ketersediaan uang Rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan pemenuhan kebutuhan Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: BI catat kredit perbankan tumbuh 10,92 persen pada Oktober 2024
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024