Cilacap, Jawa Tengah (ANTARA News) - Asisten pribadi ustad Abu Bakar Ba'asyir, Hasyim Abdullah, menilai penyerahan atribut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terpidana kasus terorisme itu merupakan hal biasa.
"Saya sudah informasikan kepada para pendukung ustad Ba'asyir terkait penyerahan atribut itu melalui sejumlah jejaring sosial, namun sampai sekarang belum ada tanggapan. Mungkin mereka menganggap hal itu sebagai sesuatu hal biasa," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Senin.
Abdullah mengatakan hal itu terkait penyerahan bendera ISIS dan 10 kaos berlogo ISIS kepada petugas di LP Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Kamis (7/8).
Menurut dia, penyerahan atribut itu sebagai bentuk Ba'asyir tidak ada hubungan dengan ISIS, juga tidak berbaiat kepada ISIS melainkan berbaiat untuk Daulah Khilafah Islamiyyah.
"Beliau mengatakan, ISIS sebenarnya sekarang sudah tidak ada, sehingga tidak benar jika ISIS itu masih menjadi organisasi. Beliau mengakui jika telah berbaiat bersama teman-teman di dalam LP Pasir Putih, tetapi bukan untuk ISIS, melainkan khilafah," katanya.
Disinggung keberadaan ISIS Regional Indonesia yang dipimpin Chep Hernawan, dia mengaku belum mengetahui permasalahan tersebut.
"Saya belum tahu masalah itu. Jadi, apakah ustad ABB sudah tahu sebelumnya, saya belum tahu juga," katanya.
Bahkan, dia pun baru mengetahui istilah ISIS Regional Indonesia itu.
"Haji Chep Hernawan memang pernah ikut deklarasi ISIS di Bundaran HI, tapi apakah ini termasuk yang berbaiat atau tidak, saya belum tahu. Terus istilah presiden ISIS juga, saya belum tahu," katanya.
Oleh karena itu, dia berencana mengonfirmasikan masalah tersebut termasuk pengakuan Hernawan yang menjadi pemimpin ISIS Regional Indonesia atas rekomendasi ustad ABB.
Seperti diwartakan, Hernawan mengaku siap memberikan penjelasan ke berbagai pihak terkait pernyataanya sebagai presiden ISIS Indonesia.
Asisten Ba'asyir: penyerahan atribut ISIS hal biasa
11 Agustus 2014 10:37 WIB
Abu Bakar Baasyir. (FOTO.ANTARA)
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: