Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan bahwa G20 sejak awal didirikan selalu menghadapi berbagai tantangan global secara langsung dan mendorong kerja sama internasional dalam semangat konsultasi yang setara dan saling menguntungkan.

Dalam Sesi II KTT G20 ke-19, menurut Lin, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa G20 perlu terus bertindak sebagai sebuah kekuatan untuk meningkatkan tata kelola global dan memajukan sejarah, membangun konsensus internasional yang lebih besar, antara lain di bidang ekonomi, keuangan, perdagangan, digital, dan eco-environmental.

Untuk itu, G20 harus memperkuat kemitraan ekonomi global dan mendorong lingkungan yang terbuka, inklusif, dan tidak diskriminatif untuk kerja sama ekonomi internasional, serta harus meningkatkan suara dan representasi negara-negara berkembang, dan menjaga pasar keuangan internasional tetap stabil, ujar Lin.

Dia juga mengatakan bahwa G20 harus menentang proteksionisme dan bekerja sama untuk membangun kemitraan industri dan rantai pasokan yang lebih setara, inklusif, dan konstruktif, serta harus meningkatkan tata kelola dan kerja sama internasional dalam hal kecerdasan buatan (AI), guna memastikan bahwa AI adalah untuk kebaikan dan untuk semua.

"Kita harus mengganti energi tradisional dengan energi bersih melalui cara yang stabil dan teratur, sembari mempercepat transisi ekonomi dunia yang hijau dan rendah karbon," kata Lin.

Dia menambahkan bahwa "China berharap dapat bekerja sama dengan anggota G20 lainnya untuk membuat awal yang baru dari Rio de Janeiro, meneruskan kemitraan, mempraktikkan multilateralisme sejati, dan mempromosikan dunia multipolar yang setara dan teratur serta globalisasi ekonomi yang bermanfaat secara universal maupun inklusif".