Banjir-longsor landa sejumlah wilayah di Trenggalek
20 November 2024 09:22 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Triadi Atmono saat membuat laporan bencana di seputar kota Trenggalek, Selasa (19/11/2024) sore (ANTARA/HO - BPBD Trenggalek)
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Hujan lebat disertai angin kencang pada Selasa (19/11) hingga Rabu (20/11) dini hari telah memicu serangkaian bencana alam di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai dari banjir bandang yang merendam rumah-rumah warga, tanah longsor, hingga pohon tumbang yang menimpa pengendara sepeda motor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mencatat, banjir melanda Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek.
Luapan Sungai Temon menggenangi tujuh rumah warga dengan ketinggian air sekitar 20 cm. Selain itu, banjir menghanyutkan sebuah warung dan membawa lumpur ke rumah serta tempat ibadah.
"Kawasan ini memang rawan banjir akibat luapan air sungai," ujar Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, Rabu.
Kondisi serupa terjadi di KM 16 Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo, tepatnya di Jembatan Bendungan Tugu, di mana debit air meningkat hingga merendam jembatan. Akibatnya, lalu lintas dari dua arah sempat terhenti sebelum kembali normal seiring surutnya air.
Bencana lainnya adalah pohon tumbang di tiga lokasi, yakni Desa Krandegan (Gandusari), Desa Sumberingin (Karangan), dan Desa Dermosari (Tugu).
Sebuah pohon asam besar di Desa Dermosari menimpa pengendara motor beserta penumpangnya, yang kini tengah dirawat di rumah sakit.
Pohon tumbang juga menyebabkan kerusakan di Jembatan Kranjung, Kelurahan Tamanan.
Baca juga: Sebanyak 3.811 jiwa warga Aceh Barat terdampak banjir
Selain itu, tanah longsor menutup jalan di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, serta jalur penghubung antara Desa Surenlor dan Masaran.
Longsoran material dengan tinggi 25 meter dan lebar 10 meter menghalangi akses dari Trenggalek menuju Tulungagung melalui jalur Pagerwojo.
Berkat pengerahan alat berat, jalur Selingkar Wilis kembali bisa dilalui pada dini hari.
Sebagai bagian dari mitigasi, BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ngasinan, untuk tetap waspada.
Wilayah Trenggalek merupakan satu dari 29 kabupaten/kota di Jawa Timur yang berpotensi menghadapi cuaca ekstrem, sebagaimana dilaporkan BMKG.
"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, terutama saat hujan deras," tutup Triadi.
Baca juga: Banjir bandang melanda wilayah selatan Karawang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mencatat, banjir melanda Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek.
Luapan Sungai Temon menggenangi tujuh rumah warga dengan ketinggian air sekitar 20 cm. Selain itu, banjir menghanyutkan sebuah warung dan membawa lumpur ke rumah serta tempat ibadah.
"Kawasan ini memang rawan banjir akibat luapan air sungai," ujar Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, Rabu.
Kondisi serupa terjadi di KM 16 Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo, tepatnya di Jembatan Bendungan Tugu, di mana debit air meningkat hingga merendam jembatan. Akibatnya, lalu lintas dari dua arah sempat terhenti sebelum kembali normal seiring surutnya air.
Bencana lainnya adalah pohon tumbang di tiga lokasi, yakni Desa Krandegan (Gandusari), Desa Sumberingin (Karangan), dan Desa Dermosari (Tugu).
Sebuah pohon asam besar di Desa Dermosari menimpa pengendara motor beserta penumpangnya, yang kini tengah dirawat di rumah sakit.
Pohon tumbang juga menyebabkan kerusakan di Jembatan Kranjung, Kelurahan Tamanan.
Baca juga: Sebanyak 3.811 jiwa warga Aceh Barat terdampak banjir
Selain itu, tanah longsor menutup jalan di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, serta jalur penghubung antara Desa Surenlor dan Masaran.
Longsoran material dengan tinggi 25 meter dan lebar 10 meter menghalangi akses dari Trenggalek menuju Tulungagung melalui jalur Pagerwojo.
Berkat pengerahan alat berat, jalur Selingkar Wilis kembali bisa dilalui pada dini hari.
Sebagai bagian dari mitigasi, BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ngasinan, untuk tetap waspada.
Wilayah Trenggalek merupakan satu dari 29 kabupaten/kota di Jawa Timur yang berpotensi menghadapi cuaca ekstrem, sebagaimana dilaporkan BMKG.
"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, terutama saat hujan deras," tutup Triadi.
Baca juga: Banjir bandang melanda wilayah selatan Karawang
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: