Pangkalpinang (ANTARA News) - Pedagang bendera merah putih dan berbagai jenis atributnya yang tersebar di Kota Pangkalpinang mengeluhkan minta pembeli yang sampai saat ini masih tergolong sepi.

"Penjualan masih sepi, belum juga ada tanda-tanda peningkatan. Biasanya mulai dari tanggal 10 Agustus penjualan atribut bendera bisa mencapai ratusan lembar sehari," ujar pedagang bendera asal Garut, Aceng, di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, tahun lalu hasil penjualan cukup tinggi, setiap harinya pasti ada yang membeli dengan jumlah yang cukup banyak. Sedangkan untuk tahun ini setiap harinya hanya laku dua hingga tiga lembar saja.

"Pembeli tiap hari ada, tapi masih sedikit paling dua tiga orang. Biasanya penjualan akan melonjak mulai 11 Agustus, tetapi tidak tahu untuk tahun ini. Soalnya sekarang penjual bendera tambah banyak, sedangkan pembelinya sedikit," ungkapnya.

Dikatakannya, untuk saat ini yang membeli bendera masih perorangan, biasanya untuk perkantoran membeli mulai 11 Agustus dengan jumlah yang cukup banyak hingga mencapai puluhan lembar.

"Untuk tahun lalu perkantoran biasanya membeli bendera minimal satu kodi atau 20 lembar, sehingga keuntungan yang didapat dari penjualan tersebut juga cukup tinggi dan bisa menutupi biaya hidup pada hari-hari yang sepi pembelinya," ujarnya.

Ia menyebutkan, harga bendera tergantung bada ukurannya, dimana untuk umbul-umbul dijual dnegan harga Rp25 ribu, bendera kecil Rp20 ribu, untuk bendera besar seharga Rp40ribu dan Rp50 ribu.

"Harga bendera tahun ini masih sama dengan harga tahun kemarin, untuk itu diharapkan penjualan bendera hingga 17 Agustus nanti bisa sebanyak bahkan lebih dari tahun kemarin yang mencapai 20 kodi atau sekitar 400 lembar," katanya.


(KR-OSH/A029)