Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menyampaikan segenap elemen bangsa harus mengupayakan generasi muda yang sehat jiwa dan raga dengan membiasakan tidak merokok demi mewujudkan Indonesia sebagai negara maju atau Indonesia Emas 2045.

"Salah satu visi Indonesia Emas 2045 adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik dari sisi pendidikannya, keterampilannya, kreativitas maupun inovasi serta tentu tak ketinggalan kesehatannya. Karenanya, kita harus berupaya agar generasi Indonesia masa depan itu sehat jiwa raga, tidak rentan sakit, di antaranya dengan membiasakan perilaku hidup sehat tanpa merokok.” Kata Ledia.

Hal tersebut disampaikannya dalam Sosialisasi Anti-merokok bertema "Generasi Sehat, Generasi Muda Tanpa Rokok" yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama dengan Ledia, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Diketahui, Sosialisasi Anti-Merokok menjadi salah satu program Kemenpora karena efek buruk merokok bagi kesehatan sudah sangat banyak mengemuka di tengah publik, namun kegemaran merokok masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Bahkan meskipun iklan rokok sudah dibatasi, jumlah perokok di Indonesia nyatanya terus bertambah.

Ironisnya, kata Ledia, mayoritas perokok adalah generasi usia muda yang kelak menjadi harapan bangsa di tahun emas kemerdekaan 2045.

Baca juga: Kampanye anti rokok bisa jadi salah satu cara cegah remaja merokok

Ia juga menyampaikan bahwa Survei Kesehatan Indonesia pada tahun 2023 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah perokok di Indonesia berjumlah sekitar 70 juta orang dengan kelompok usia 15–19 tahun sebagai kelompok perokok terbanyak atau setara 56,5 persen. Lalu, diikuti usia 10–14 tahun sebanyak 18,4 persen.

Data itu, menurutnya, menunjukkan bahwa keberadaan informasi ancaman kesehatan pada bungkus rokok serta pembatasan iklan rokok di media cetak dan elektronik ternyata tidak cukup menekan pertumbuhan para perokok. Anak muda, menurut Ledia, masih banyak yang terdorong lingkungan yang banyak perokok lalu ikut-ikutan dan menjadi gemar merokok.

“Karena itu, sosialisasi anti-merokok yang kita sampaikan langsung kepada anak-anak muda generasi milenial dan gen Z menjadi langkah penting untuk memberikan informasi, pengingat dan penguat kesadaran akan bahaya merokok, kerugian bagi diri dan lingkungan,” ujar anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Kota Bandung dan Kota Cimahi, Jawa Barat itu.

Ledia berharap para peserta sosialisasi yang mendengar langsung paparan mengenai bahaya merokok serta kerugian bagi diri dan lingkungan itu dapat mempunyai kesadaran untuk tidak merokok atau berhenti merokok.

Baca juga: PAPDI: regulasi perlu dikuatkan guna cegah anak merokok