Menkomdigi-Dubes AS bahas AI sampai smart city di pertemuan bilateral
19 November 2024 22:55 WIB
Pertemuan bilateral antara Menkomdigi Meutya Hafid dengan perwakilan AS yaitu Under Secretary of Commerce for International Trade U.S. Department of Commerce Marisa Lago, serta Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir di Jakarta. (ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Digital)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bertemu Wakil Menteri Perdagangan untuk Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan AS Marisa Lago, serta Duta Besar AS untuk RI Kamala Shirin Lakhdhir membahas penguatan kerja sama bidang teknologi digital.
Kerja sama yang dibahas mulai dari AI hingga smart city itu diharapkan dapat menciptakan hasil transformasi digital yang inklusif dan merata di Indonesia.
"Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk mempererat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya di bidang teknologi digital sebagai pendorong utama inklusivitas dan pertumbuhan ekonomi," kata Menkomdigi Meutya Hafid di dalam keterangannya, Selasa.
Baca juga: RI - Singapura sepakati percepatan kerja sama ekonomi digital
Pertemuan bilateral ini berlangsung pada Senin (18/11) di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat dan menghasilkan beberapa poin penting.
Dalam hal smart city, Meutya mengatakan sudah ada 12 perusahaan asal AS yang tertarik dan akan berkunjung ke Jakarta, Denpasar dan Ibukota Nusantara.
Ketertarikan dari 12 perusahaan tersebut diharapkan mampu bertumbuh dalam realisasi investasi sehingga pengembangan smart city di Indonesia bisa lebih optimal khususnya Ibu Kota Nusantara.
Baca juga: KJRI Melbourne gelar forum bisnis untuk jaring kerja sama digital
“Kami sangat menghargai dukungan Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat dalam pengembangan infrastruktur digital di Indonesia termasuk smart city. Rencana peningkatan konektivitas dan perluasan akses teknologi informasi menjadi kunci keberhasilan transformasi ini,” jelasnya.
Dalam mendukung transformasi digital, kerja sama ini juga mencakup studi bersama menyoroti penguatan keamanan siber dan pengembangan teknologi berbasis AI.
Meutya menegaskan arti penting pendekatan yang bertanggung jawab dan inklusif dalam penerapan AI di Indonesia, sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan dampak positif bagi masyarakat luas.
Baca juga: Paten digital jadi sorotan dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra
“Melalui kemitraan ini, kami ingin memastikan bahwa AI tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial-ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.
Dalam pertemuan itu, Menkomdigi Meutya Hafid didampingi Wamenkomdigi Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba dan Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail.
Sementara itu, Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir didampingi Konselor Urusan Komersial Kedutaan Besar AS Jakarta Eric Hsu; Penasihat Kebijakan Senior Departemen Perdagangan AS Susannah Marshall; dan Pejabat Komersial Kedutaan Besar AS Jakarta Christopher Feather.
Baca juga: IAF 2024: Indonesia dan Mesir jajaki kerja sama di sektor digital
Baca juga: RI jajaki kerja sama dengan Jepang untuk kejar 9 juta talenta digital
Kerja sama yang dibahas mulai dari AI hingga smart city itu diharapkan dapat menciptakan hasil transformasi digital yang inklusif dan merata di Indonesia.
"Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk mempererat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya di bidang teknologi digital sebagai pendorong utama inklusivitas dan pertumbuhan ekonomi," kata Menkomdigi Meutya Hafid di dalam keterangannya, Selasa.
Baca juga: RI - Singapura sepakati percepatan kerja sama ekonomi digital
Pertemuan bilateral ini berlangsung pada Senin (18/11) di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat dan menghasilkan beberapa poin penting.
Dalam hal smart city, Meutya mengatakan sudah ada 12 perusahaan asal AS yang tertarik dan akan berkunjung ke Jakarta, Denpasar dan Ibukota Nusantara.
Ketertarikan dari 12 perusahaan tersebut diharapkan mampu bertumbuh dalam realisasi investasi sehingga pengembangan smart city di Indonesia bisa lebih optimal khususnya Ibu Kota Nusantara.
Baca juga: KJRI Melbourne gelar forum bisnis untuk jaring kerja sama digital
“Kami sangat menghargai dukungan Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat dalam pengembangan infrastruktur digital di Indonesia termasuk smart city. Rencana peningkatan konektivitas dan perluasan akses teknologi informasi menjadi kunci keberhasilan transformasi ini,” jelasnya.
Dalam mendukung transformasi digital, kerja sama ini juga mencakup studi bersama menyoroti penguatan keamanan siber dan pengembangan teknologi berbasis AI.
Meutya menegaskan arti penting pendekatan yang bertanggung jawab dan inklusif dalam penerapan AI di Indonesia, sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan dampak positif bagi masyarakat luas.
Baca juga: Paten digital jadi sorotan dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra
“Melalui kemitraan ini, kami ingin memastikan bahwa AI tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial-ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.
Dalam pertemuan itu, Menkomdigi Meutya Hafid didampingi Wamenkomdigi Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba dan Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail.
Sementara itu, Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir didampingi Konselor Urusan Komersial Kedutaan Besar AS Jakarta Eric Hsu; Penasihat Kebijakan Senior Departemen Perdagangan AS Susannah Marshall; dan Pejabat Komersial Kedutaan Besar AS Jakarta Christopher Feather.
Baca juga: IAF 2024: Indonesia dan Mesir jajaki kerja sama di sektor digital
Baca juga: RI jajaki kerja sama dengan Jepang untuk kejar 9 juta talenta digital
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: