Cianjur (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menolak setiap kelompok yang mengatasnamakan atau menggunakan agama untuk menyebarkan kebencian dan permusuhan yang disebarkan dan dianut oleh gerakan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kami bersama jajaran Polri dan TNI, tokoh agama dan tokoh masyarakat, akan berusaha melakukan berbagai upaya pencegahan dan penyadaran publik terhadap pengaruh negatif keberadaan faham Ideologi ISIS di Cianjur," kata Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh.

ISIS bukanlah perkara agama melainkan masalah idelogi yang bertentangan dengan Pancasila, NKRI dan azas kebhinekaan.

Sementara itu, terkait beredarnya isu gerakan ISIS di Indonesia, sudah masuk kewilayah Cianjur, Ketua Persatuan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Cianjur, Dedi Suherli, telah melakukan komunikasi intensif dengan alim ulama, kyai kampung dan pimpinan ponpes, untuk menolak masuknya faham itu.

"GP Ansor akan melakukan hal tersebut, bersama PCNU dan komunitas ahlusunnah waljamaah lainnya. Sebenarnya kami tidak terlalu khawatir dengan gerakan semacam ISIS ini karena kami yakin betul bahwa aqidah umat Islam Indonesia itu mayoritas ahlusuunah waljamaah," katanya.

"Selain itu kita juga punya ideologi Pancasila yang secara subtantif terkandung nilai-nilai universal terutama nilai-nilai islam jika di jalankan secara istiqomah," katanya.