Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melakukan verifikasi lapangan proses standarisasi Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kembangan Utara, Kambangan, Jakarta Barat, Selasa.

Analis Kebijakan Ahli Muda Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Deputi Pemenuhan Hak Anak Kementrian PPPA, Noel Sita Rukmi mengatakan bahwa RPTRA Kembangan Utara telah melewati proses standarisasi PISA yang merupakan salah satu kluster dari Kota Layak Anak (KLA) dalam hal partisipasi hak sipil dan kebebasan.

"Di sini bukan saja lembaga layanannya saja, tapi pengelolannya juga tersertifikasi ramah anak. Dari peninjauan lapangan hasilnya bagus, tapi mesti melihat dokumen lagi bisa dipenuhi atau tidaknya," kata Noel.

Hingga kini, kata Noel, terdapat 200 lembaga layanan yang sudah mengajukan PISA. Salah satunya RPTRA Kembangan Utara yang kali ini dilakukan verifikasi lapangan (verlap).

"Fasilitas ini diharapkan bisa meningkatkan budaya baca anak sehingga bisa memanfaatkan waktu luang untuk membaca," katanya.

Baca juga: Jakarta Barat segera benahi ruang publik anak
Baca juga: Sudin Pusip Jakbar targetkan lima perpus RPTRA terakreditasi pada 2025


Kepala Seksi Perlindungan Anak Suku Dinas (Sudin) Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Barat, Siti Nurhayati menambahkan bahwa pihaknya sudah mengajukan standrisasi PISA.

Sebelumnya, kata Siti, RPTRA Taman Apel mendapatkan predikat Madya dan tahun ini di RPTRA Kembangan Utara diharapkan mendapat predikat Utama.

"Semoga yang sudah dilakukan dapat meningkatkan layak untuk anak, bagaimana anak tertarik baca bukan saja bermain gim Dengan adanya strandarisasi ini bisa mendapatkan KLA yang Utama," ungkapnya.

Pengelola RPTRA Kembangan Utara, Jarot mengaku pihaknya sudah mempersiapkan dengan matang mulai dari fasilitas dan sarana prasarana yang ramah anak.

"Semuanya sudah ada di RPTRA ini mulai dari cctv untuk mengawasi anak-anak, wifi untuk mencari data dan perpustakaan sebagai ruang baca anak sudah lengkap," tutur Jarot.