Ribuan warga Bandung deklarasikan tolak ISIS
9 Agustus 2014 18:29 WIB
Dokumen foto warga Kabupaten Tasikmalaya menolak Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) di Singaparna, Jawa Barat, Jumat (8/8). Hal yang sama juga dilakukan warga Bandung, Jawa Barat, Sabtu. (ANTARA/Adeng Bustomi)
Bandung (ANTARA News) - Ribuan warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat, deklarasikan menolak keberadaan organisasi radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) karena bertentangan dengan syariah Islam dan Pancasila.
Dekalarasi tersebut di gelar di Gedung Mochamad Toha yang dihadiri oleh Muspida, Muspika, Kepala Desa Kabupaten Bandung, organisasi masyarakat, kelompok buruh, mahasiswa, mereka menilai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) organisasi terlarang yang harus dibubarkan.
Mahfud, salah seorang warga Bandung, saat deklarasi penolakan ISIS kepada wartawan di Bandung, Sabtu, mengatakan bahwa warga Bandung jelas akan menolak keberadaan ISI karena bertentangan dengan ajaran Islam dan Pancasila, karena berdampak menghancurkan Indonesia.
ISIS harus segera dibubarkan di Indonesia, dan menurut dia, keberadaan organisasi radikal keras tidak selaras dengan adat orang Sunda yang ramah dan santun.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bandung AKBP Jamaludin menuturkan, upaya menekan pergerakan organisasi ISIS harus dilakukan semua pihak, mulai dari rukun tetangga/rukun warga (RT/RW) bila mengetahui ada pendatang yang mencurigakan.
Setiap tamu berkunjung 1x24 jam diwajibkan lapor kepada RT/RW setempat sehingga warga bisa mengetahui siapa pendatang dan mudah mengenali pergerakan awal, ujarnya menambahkan.
Gearakan anti-ISIS semakin merebak di Indonesia, termasuk warga Kabupaten Tasikmalaya secara terbuka menolak ISIS di Singaparna, Jawa Barat, Jumat (8/8). (*)
Dekalarasi tersebut di gelar di Gedung Mochamad Toha yang dihadiri oleh Muspida, Muspika, Kepala Desa Kabupaten Bandung, organisasi masyarakat, kelompok buruh, mahasiswa, mereka menilai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) organisasi terlarang yang harus dibubarkan.
Mahfud, salah seorang warga Bandung, saat deklarasi penolakan ISIS kepada wartawan di Bandung, Sabtu, mengatakan bahwa warga Bandung jelas akan menolak keberadaan ISI karena bertentangan dengan ajaran Islam dan Pancasila, karena berdampak menghancurkan Indonesia.
ISIS harus segera dibubarkan di Indonesia, dan menurut dia, keberadaan organisasi radikal keras tidak selaras dengan adat orang Sunda yang ramah dan santun.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bandung AKBP Jamaludin menuturkan, upaya menekan pergerakan organisasi ISIS harus dilakukan semua pihak, mulai dari rukun tetangga/rukun warga (RT/RW) bila mengetahui ada pendatang yang mencurigakan.
Setiap tamu berkunjung 1x24 jam diwajibkan lapor kepada RT/RW setempat sehingga warga bisa mengetahui siapa pendatang dan mudah mengenali pergerakan awal, ujarnya menambahkan.
Gearakan anti-ISIS semakin merebak di Indonesia, termasuk warga Kabupaten Tasikmalaya secara terbuka menolak ISIS di Singaparna, Jawa Barat, Jumat (8/8). (*)
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: