Penasihat Presiden: Semua harus siap berubah di era digital
19 November 2024 17:10 WIB
Penasihat Presiden RI Prof Muhadjir Effendy (kiri) didampingi Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik memasuki gedung Dome UMM, Selasa (19/11). ANTARA/HO/UMM/End.
Malang (ANTARA) - Penasihat Presiden RI Prof Muhadjir Effendy menyatakan bahwa para sarjana dan generasi muda tidak boleh terpaku dengan apa yang sudah diraih, tetapi harus siap berubah dan beradaptasi di era digital yang serba cepat.
“Dunia terus berubah dengan cepat dari waktu ke waktu. Dunia tengah memasuki era teknologi digital dan informasi yang menjadi kebutuhan mutlak dan mendasar bagi masyarakat. Maka, anak-anak muda harus bisa beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang muncul,” katanya di hadapan ribuan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dome UMM di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Muhadjir mengemukakan bahwa perubahan itu tak lepas dari pengenalan algoritma dasar yang ditemukan oleh ilmuwan Muslim Al-Khawarizmi sekitar 600 tahun lalu.
Teori yang dicetuskan oleh Al-Khawarizmi bisa saja tidak langsung memberikan dampak di masa itu, tetapi di masa depan atau tepatnya sekarang, dimana teori algoritma ini menjadi bermanfaat dan digunakan oleh masyarakat dunia.
Menyinggung alumni UMM, Menteri PMK era Presiden Joko Widodo itu mengatakan bahwa para wisudawan harus memiliki mental pekerja keras dan pantang menyerah. UMM sudah menjadi rahim kedua bagi seluruh mahasiswa yang menempuh perjalanan pendidikannya di Kampus Putih.
“Jangan pernah risau dengan pilihan di perjalanan hidup diri kita. Apabila kita merasa tidak bisa bersaing dengan yang lain, jangan patah semangat, teruslah mencari tempat lain untuk mengambil peluang baru," ujarnya.
Baca juga: Akademisi sebut Gibran paham kebutuhan serba cepat pada era digital
Muhadjir berpesan bahwa apa yang terjadi hari ini adalah impian kita kemarin, tugas kita hari ini adalah membangun impian untuk esok hari.
Sementara itu, Foudner Social Capital Innovation Impact Hub Singapore Aldrin Tee membagikan pengalamannya.
Ia menjalankan sebuah organisasi yang bergerak di dunia inisiatif dengan tujuan untuk mendorong inovasi, kewirausahaan sosial, serta pengembangan komunitas.
Menurutnya, ada beragam perubahan yang terjadi di era ini. Hal yang perlu diperhatikan adalah sikap disiplin dan kerja sama yang dimiliki oleh setiap individu.
“Kami belajar banyak dari berbagai teknologi, seperti AI, drone, big data dan lainnya. ini merupakan bagian dari inovasi positif yang bermanfaat untuk masyarakat. Maka dari itu, saya mengajak teman-teman wisudawan UMM untuk dapat menciptakan inovasi sebagai solusi,” katanya.
Sementara itu, Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik mengatakan bahwa keberhasilan UMM di kancah nasional maupun internasional tak lepas dari komitmen Kampus Putih dalam meningkatkan kualitas atmosfer akademik di lingkungan kampus.
Seperti halnya meningkatkan kualitas infrastruktur kampus, katanya, sumber daya manusia pengajar, hingga layanan yang terbaik kepada para mahasiswa.
“Begitupun dengan program unggulan yang mengasah dan meningkatkan teknologi digital bagi seluruh mahasiswa dari semua program studi. Mulai dari Center of Excellence (CoE) hingga pelatihan bahasa pemrograman untuk para mahasiswa. Semua dilakukan agar lulusan bisa siap menghadapi masa depan,” pungkasnya.
Baca juga: Pentingnya digitalisasi dan literasi dalam "perang data" era digital
Baca juga: Peringatan Hari Pahlawan di era digital, relevansi bagi generasi muda
“Dunia terus berubah dengan cepat dari waktu ke waktu. Dunia tengah memasuki era teknologi digital dan informasi yang menjadi kebutuhan mutlak dan mendasar bagi masyarakat. Maka, anak-anak muda harus bisa beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang muncul,” katanya di hadapan ribuan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dome UMM di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Muhadjir mengemukakan bahwa perubahan itu tak lepas dari pengenalan algoritma dasar yang ditemukan oleh ilmuwan Muslim Al-Khawarizmi sekitar 600 tahun lalu.
Teori yang dicetuskan oleh Al-Khawarizmi bisa saja tidak langsung memberikan dampak di masa itu, tetapi di masa depan atau tepatnya sekarang, dimana teori algoritma ini menjadi bermanfaat dan digunakan oleh masyarakat dunia.
Menyinggung alumni UMM, Menteri PMK era Presiden Joko Widodo itu mengatakan bahwa para wisudawan harus memiliki mental pekerja keras dan pantang menyerah. UMM sudah menjadi rahim kedua bagi seluruh mahasiswa yang menempuh perjalanan pendidikannya di Kampus Putih.
“Jangan pernah risau dengan pilihan di perjalanan hidup diri kita. Apabila kita merasa tidak bisa bersaing dengan yang lain, jangan patah semangat, teruslah mencari tempat lain untuk mengambil peluang baru," ujarnya.
Baca juga: Akademisi sebut Gibran paham kebutuhan serba cepat pada era digital
Muhadjir berpesan bahwa apa yang terjadi hari ini adalah impian kita kemarin, tugas kita hari ini adalah membangun impian untuk esok hari.
Sementara itu, Foudner Social Capital Innovation Impact Hub Singapore Aldrin Tee membagikan pengalamannya.
Ia menjalankan sebuah organisasi yang bergerak di dunia inisiatif dengan tujuan untuk mendorong inovasi, kewirausahaan sosial, serta pengembangan komunitas.
Menurutnya, ada beragam perubahan yang terjadi di era ini. Hal yang perlu diperhatikan adalah sikap disiplin dan kerja sama yang dimiliki oleh setiap individu.
“Kami belajar banyak dari berbagai teknologi, seperti AI, drone, big data dan lainnya. ini merupakan bagian dari inovasi positif yang bermanfaat untuk masyarakat. Maka dari itu, saya mengajak teman-teman wisudawan UMM untuk dapat menciptakan inovasi sebagai solusi,” katanya.
Sementara itu, Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik mengatakan bahwa keberhasilan UMM di kancah nasional maupun internasional tak lepas dari komitmen Kampus Putih dalam meningkatkan kualitas atmosfer akademik di lingkungan kampus.
Seperti halnya meningkatkan kualitas infrastruktur kampus, katanya, sumber daya manusia pengajar, hingga layanan yang terbaik kepada para mahasiswa.
“Begitupun dengan program unggulan yang mengasah dan meningkatkan teknologi digital bagi seluruh mahasiswa dari semua program studi. Mulai dari Center of Excellence (CoE) hingga pelatihan bahasa pemrograman untuk para mahasiswa. Semua dilakukan agar lulusan bisa siap menghadapi masa depan,” pungkasnya.
Baca juga: Pentingnya digitalisasi dan literasi dalam "perang data" era digital
Baca juga: Peringatan Hari Pahlawan di era digital, relevansi bagi generasi muda
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: