Kupang (ANTARA News) - PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur menutup pelayaran fery tujuan Kupang-Kalabahi-Baa karena cuaca buruk berupa angin kencang melanda perairan setempat.

"Penutupan pelayaran dari Kupang-Kalabahi Kabupaten Alor dan Baa kabupaten Rote Ndao untuk dua hari ke depan merupakan keputusan manajemen ASDP Kupang setelah melakukan koordinasi dengan pihak Syahbandar Kupang menyusul cuaca buruk berupa angin kencang," kata General Manejer (GM) ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Arnol Janssen, di Kupang, Sabtu.

Untuk lintasan Aimere di Kabupaten Ngada dan Seba di Kabupaten Sabu Raijua, sedang dalam pelayaran menuju pelabuhan Bolok di Kabupaten Kupang sementara terpantau aman meskipun pergerakan kapal melambat karena gempuran dan derasnya ombak pada jalur yang dilalui.

Sementara untuk pelayaran Kupang Lewoleba dan Kupang Waibalun di Kabupaten Flores Timur, katanya, masih dalam pertimbangan apakah akan dilepas pada keesokan harinya (Minggu, 10/8) sesuai jadwal yang ada ataukah harus ditunda sambil melihat kondisi cuaca yang terus ekstrem.

"Kepastiannya petang ini dan hasilnya akan diumumkan melalui pengumuman dan iklan melalui radio lokal setempat, pesan singkat dan pengumuman di loket tiket keberangkatan seperti yang dilakukan selama ini," katanya.

"Kami berharap para penumpang memaklumi keputusan manajemen ASDP di Kupang, karena gelombang di Selat Lolok lintasan penyeberangan ke Baa dan Sabu dilanda gelombang tinggi dipicu angin kencang sejak dua hari terakhir," katanya.

Ia mengatakan cuaca ekstrem berupa tinggi gelombang di atas normalnya itu dipicu oleh tekanan rendah yang terbentuk di perairan Laut Timor antara wilayah Nusa Tenggara Timur dan Australia.

Ia mengatakan tekanan rendah memicu kecepatan angin antara 50-55 kilometer per jam pada titik-titik perairan tertentu seperti Kupang-Baa dan Kupang-Kalabahi telah ikut memicu tinggi gelombang antara 2,5 sampai enam meter terjadi Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote dan Laut Timor.

Dia mengatakan meskipun terjadi penutupan sementara pelayaran lintasan daerah tertentu tidak terlihat penumpukan penumpang maupun kendaraan pengangkut sembako di pelabuhan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kupang, pada Jumat (8/8) mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah perairan laut Timor, Laut Sawu dan Selat Rote karena tekanan angin menigkat mencapai 55 kilometer/jam.