Nyanyi bersama antara Presiden dengan anggota kabinetnya itu dilakukan dalam acara malam keakraban serta silaturahmi dengan seniman dan budayawan yang digelar di Istana Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Jumat malam.
"Mudah-mudahan tidak lupa sidang kabinet," kata Presiden berseloroh setelah bernyanyi secara bersama-sama.
Dalam acara bernyanyi itu juga diiringi oleh sejumlah musisi terkemuka seperti komposer Purwatjaraka, Dwiki Dharmawan, Fariz Rustam Munaf, dan Tohpati.
Presiden Yudhoyono yang memakai baju batik merah itu sebelumnya juga secara solo atau bernyanyi sendirian lagu "Rumah Kita" yang diciptakan Ian Antono dan dipopulerkan oleh Ahmad Albar.
Dalam acara tersebut juga dinyanyikan sejumlah lagu gubahan Presiden SBY yang dinyanyikan antara lain oleh Afghan, Sandhy Sondoro, dan Lana Nitibaskara.
Selain itu, penyair Taufiq Ismail juga membawakan tiga puisi karya SBY yang berjudul "Taksi Jakarta", "Reformasi Tidak Mati", dan "Cahaya Islam".
Selain para pejabat Kabinet Indonesia Bersatu II, acara silaturahmi tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan sosok yang sangat konsisten dalam mencintai dunia seni.
"Saya ingin menegaskan Bapak Presiden sangat konsisten (dalam mencintai dunia seni)," kata M Nuh dalam acara Silaturahmi Presiden dengan Seniman dan Budayawan di Istana Cipanas, Jumat malam.
Menurut Nuh, banyak orang yang mencintai dunia seni dan musik hanya pada musim pemilu tetapi Presiden SBY meski ada pemilu atau tidak tetap selalu memberikan dukungan yang luar biasa kepada seni dan budaya.
Ia berpendapat bukti dari kecintaan Presiden salah satunya adalah bukti sederhana yaitu penyelenggaraan Lomba Cipta Seni Nasional yang telah berlangsung selama 9 tahun dan Sabtu (9/8) digelar kembali di Istana Cipanas.
(M040/T007)