Ahli BRIN ungkap model evaluasi baru pendukung implementasi ISO 9001
19 November 2024 14:46 WIB
Pakar sekaligus Profesor Riset Bidang Manajemen Kualitas dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sik Sumaedi dalam Sidang Terbuka Pengukuhan Profesor Riset BRIN di Jakarta, Selasa (19/11/2024). (ANTARA/HO-BRIN)
Jakarta (ANTARA) - Pakar sekaligus Profesor Riset Bidang Manajemen Kualitas dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sik Sumaedi mengungkapkan model evaluasi baru yang dapat mendukung implementasi standar ISO 9001 secara lebih efektif.
Dalam Sidang Terbuka Pengukuhan Profesor Riset BRIN di Jakarta, Selasa, Sumaedi menyebutkan penerapan standar ISO 9001 telah terbukti berkontribusi pada peningkatan daya saing bisnis serta indeks inovasi global. Namun, implementasi yang tidak matang dapat membuat standar ini kurang memberikan dampak signifikan.
Baca juga: Ahli BRIN paparkan manfaat serat nano dukung kelestarian lingkungan
Oleh karena itu, ia mengungkapkan tiga temuan utama untuk mendukung implementasi standar ISO 9001 secara lebih efektif.
"Pertama, kematangan sistem. Penerapan ISO 9001 bagi organisasi bergantung pada kematangan sistem organisasi," katanya.
Sumaedi menjelaskan kematangan sistem terdiri atas dua dimensi utama, yakni dimensi rancangan yang berorientasi pada fokus kinerja dan total quality management, dan dimensi konsistensi penerapan yang diintegrasikan sebagai bagian dari proses bisnis sehari-hari.
Kedua, kata dia, yakni dorongan pada perbaikan berkelanjutan, di mana ISO 9001 mendorong organisasi melakukan perbaikan berkelanjutan melalui audit internal, tinjauan manajemen, dan kegiatan peningkatan lainnya.
Baca juga: BRIN kukuhkan lima orang pakar menjadi profesor riset baru
"Ketiga, evaluasi komprehensif. Model evaluasi yang diusulkan mencakup tiga aspek penting, yaitu kematangan sistem, persepsi pelanggan, dan kualitas hidup pekerja, untuk memberikan gambaran yang lebih holistik dalam penerapan ISO 9001," ujarnya.
Sumaedi menekankan penerapan ISO 9001 merupakan upaya penting dalam meningkatkan kualitas organisasi dan disebut mampu memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk tertentu.
Oleh karenanya, kata dia, melalui sinergi antara akademisi, manajemen organisasi, dan pemerintah, penerapan ISO 9001 dapat dilakukan dengan lebih efektif, memberikan manfaat nyata, serta mendukung daya saing organisasi dan bangsa.
"Dengan hadirnya model evaluasi ini, BRIN berharap dapat membantu organisasi di Indonesia untuk mengoptimalkan penerapan ISO 9001, meningkatkan daya saing, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik," tutur Sik Sumaedi.
Baca juga: BRIN perkuat kolaborasi dengan kampus wujudkan swasembada pangan
Dalam Sidang Terbuka Pengukuhan Profesor Riset BRIN di Jakarta, Selasa, Sumaedi menyebutkan penerapan standar ISO 9001 telah terbukti berkontribusi pada peningkatan daya saing bisnis serta indeks inovasi global. Namun, implementasi yang tidak matang dapat membuat standar ini kurang memberikan dampak signifikan.
Baca juga: Ahli BRIN paparkan manfaat serat nano dukung kelestarian lingkungan
Oleh karena itu, ia mengungkapkan tiga temuan utama untuk mendukung implementasi standar ISO 9001 secara lebih efektif.
"Pertama, kematangan sistem. Penerapan ISO 9001 bagi organisasi bergantung pada kematangan sistem organisasi," katanya.
Sumaedi menjelaskan kematangan sistem terdiri atas dua dimensi utama, yakni dimensi rancangan yang berorientasi pada fokus kinerja dan total quality management, dan dimensi konsistensi penerapan yang diintegrasikan sebagai bagian dari proses bisnis sehari-hari.
Kedua, kata dia, yakni dorongan pada perbaikan berkelanjutan, di mana ISO 9001 mendorong organisasi melakukan perbaikan berkelanjutan melalui audit internal, tinjauan manajemen, dan kegiatan peningkatan lainnya.
Baca juga: BRIN kukuhkan lima orang pakar menjadi profesor riset baru
"Ketiga, evaluasi komprehensif. Model evaluasi yang diusulkan mencakup tiga aspek penting, yaitu kematangan sistem, persepsi pelanggan, dan kualitas hidup pekerja, untuk memberikan gambaran yang lebih holistik dalam penerapan ISO 9001," ujarnya.
Sumaedi menekankan penerapan ISO 9001 merupakan upaya penting dalam meningkatkan kualitas organisasi dan disebut mampu memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk tertentu.
Oleh karenanya, kata dia, melalui sinergi antara akademisi, manajemen organisasi, dan pemerintah, penerapan ISO 9001 dapat dilakukan dengan lebih efektif, memberikan manfaat nyata, serta mendukung daya saing organisasi dan bangsa.
"Dengan hadirnya model evaluasi ini, BRIN berharap dapat membantu organisasi di Indonesia untuk mengoptimalkan penerapan ISO 9001, meningkatkan daya saing, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik," tutur Sik Sumaedi.
Baca juga: BRIN perkuat kolaborasi dengan kampus wujudkan swasembada pangan
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: