Jakarta (ANTARA News) - Seorang miliarder Hong Kong mengatakan dia akan menggugat Google atas hasil pencarian yang menghubungkannya dengan kelompok kriminal terorganisir, setelah pengadilan menolak keberatan raksasa Internet tersebut.
Albert Yeung pertama kali mengajukan gugatan terhadap Google pada Agustus 2012 ketika menolak untuk menghentikan kata "triad" yang terkait dengan namanya melalui mesin pencari "auto-complete".
"Triad" secara otomatis disarankan saat nama Yeung diketik dalam kotak pencarian Google.
Nama-nama geng triad "14K" dan "Sun Yee On" juga muncul ketika nama miliarder tersebut dicari.
Google meminta pengadilan setempat untuk menghentikan kasus ini pada Desember 2012 dan mengatakan bahwa hal ini tidak memiliki manfaat apa pun.
Perusahaan tersebut berpendapat bahwa tidak ada manusia yang terlibat didalam mesin pencari "auto-complete" miliknya dan hasil "atribut konotasi negatif" tersebut tidak menunjuk kepada siapapun.
Namun hakim pengadilan tinggi menolak tawaran Google untuk menghentikan gugatan tersebut.
"Ada kasus yang sedang diperdebatkan bahwa Google merupakan penerbit kata - kata tersebut dan bertanggung jawab untuk publikasi mereka," kata hakim Marlene Ng dalam putusannya, seperi dikutip AFP.
"Keuntungan untuk memiliki akses mudah ke 'toko kaya informasi' tersebut sangat banyak, namun manfaat tersebut ada harganya, risiko misinformasi dapat menyebar dengan mudah karena pengguna mencari di web tersebut," tambahnya.
Yeung yang merupakan konglomerat pendiri Emperor Group dan memiliki bisnis di industri film dan real estate mengatakan reputasi pribadi dan bisnisnya telah "terluka parah" dengan kata-kata yang menyinggung tersebut.
"Kami akan terus mengambil tindakan hukum terhadap Google untuk publikasi menyinggung atau kata-kata fitnah yang melukai reputasi Dr Yeung," kata juru bicara miliarder tersebut dalam email kepada AFP.
Google menghadapi kasus pengadilan yang sama di Jerman pada tahun 2013 ketika seorang pengusaha yang tidak disebutkan namanya berhasil menggugat setelah mesin pencari "auto-complete" fungsi mesin pencari mengaitkan namanya dengan "Scientology" dan "penipu".
Pengadilan Jerman memerintahkan Google untuk menghapus kata - kata yang menyinggung, demikian AFP.
Konglomerat Hong Kong tuntut Google atas link kejahatan
8 Agustus 2014 16:53 WIB
Google. (www.fotopedia.com)
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: