Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan pihaknya mendukung program makan bergizi gratis yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai langkah strategis dalam memperbaiki cara dan budaya anak-anak dalam mengonsumsi makanan dan minuman.

"Program makan gratis menjadi pintu masuk edukasi memperbaiki cara dan budaya anak-anak mengkonsumsi makanan dan minuman, termasuk bagaimana bisa membuat pengawasan efektif dalam penyelenggaraan program makan gratis ini," kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, 1 dari 5 anak usia 5 - 12 tahun mengalami obesitas akibat pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.

Pihaknya berharap program makan bergizi gratis ini dapat menjadi kesempatan untuk mengenalkan anak-anak pada makanan bergizi tinggi, namun rendah kalori.

"Program ini bisa mengawasi bagaimana mulai dari proses menanam, memproses dalam bentuk makanan sampai dikonsumsi anak, harus berprasyarat mengandung high nutrient dense, bukan calorie dense," katanya.

Selain itu, kegiatan makan bersama dapat menciptakan budaya sosial yang memperkuat kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi makanan sehat.

"Program makan gratis Bapak Prabowo dan Mas Gibran, saya kira sangat positif, karena akan ada makan bersama, budaya bersama, dukungan sebaya dengan mengkonsumsi makanan sehat. Karena umumnya anak tidak terbiasa makan sayur, misalnya," katanya.

Pihaknya juga mengingatkan ada kegiatan paralel yang wajib dilakukan di sekolah, tentang edukasi rutin membatasi gula, garam, dan minyak, serta membudayakan minum air putih 8 gelas sehari, mencuci tangan, memantau berat badan, dan berolah raga.

"Bahkan sebelum makan, sangat baik bila sebelumnya disertai kegiatan bersama jalan-jalan, senam, bersepeda, kerja bakti," kata Jasra Putra.

Jika diimplementasikan secara maksimal, program makan bergizi gratis ini tak hanya akan meningkatkan kesehatan generasi muda, tetapi juga menjadi pondasi menuju Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang lebih sehat dan produktif.

Baca juga: Mendikdasmen: Program makan siang gratis jadi pendidikan karakter
Baca juga: Pegiat lingkungan: Program makan bergizi diimbangi gerakan food waste