"Memang kami juga dapat informasi ada juga yang mengungsi di Sikka dan tentunya itu kita imbau pada saat tanggal 27 (November) untuk mengikuti pencoblosan di TPS Khusus yang disiapkan di sini," katanya usai mengunjungi pos pengungsian korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin.
Para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini tidak hanya berada di Kabupaten Flores Timur, namun sejumlah penyintas juga berada di Kabupaten Sikka.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kunjungannya ke tiga titik posko pengungsian untuk memastikan terpenuhinya berbagai pelayanan dan kebutuhan bagi pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Kami datang mengunjungi beberapa pos untuk memastikan kepastian pelayanan dari pemerintah terkait masalah makan, kebutuhan air, dan kesehatan," katanya.
Kapolri menjelaskan terdapat juga bantuan trauma healing atau penyembuhan trauma kepada korban erupsi Gunung Lewotobi di pos pengungsian.
"Kemudian sementara pembelajaran, walaupun sifatnya belum normal seperti biasa, namun rata-rata semua itu bisa dilaksanakan," ujarnya.
Dalam kunjungan itu Kapolri juga mendengarkan keinginan warga terkait rencana relokasi ke tempat yang lebih aman dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Beragam komentar dan harapan warga terdampak disampaikan kepada Kapolri, namun sebagian besar warga ingin direlokasi dengan alasan keselamatan.
"Sebagian besar menginginkan relokasi, namun tidak jauh dari kebun, tempat ternak atau tempat biasa mereka menanam agar semuanya bisa berjalan dengan baik," katanya.
Menurut Kapolri upaya relokasi merupakan tugas bersama sehingga ia berharap pemerintah daerah mempercepat pengadaan tanah untuk program relokasi yang nantinya akan dilakukan pembangunan oleh pemerintah pusat.
"Harapan kita masyarakat, adik-adik kita juga segera beraktivitas normal ini yang menjadi konsen kita," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur terdapat sebanyak enam Pos Lapangan (Poslap) Pengungsian di daerah itu.
Hingga Minggu (17/11) pukul 20.00 Wita, tercatat sebanyak 1.443 orang pengungsi di Poslap Konga, 573 orang pengungsi di Poslap Bokang, 1.191 orang pengungsi di Poslap Lewolaga, 1.092 orang pengungsi di Puslap Eputobi, 703 orang pengungsi di Poslap Kobasoma dan 159 orang pengungsi di Poslap Ile Gerong.