Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyebut penggunaan Garuda ID yang pertama kali digunakan pada laga timnas Indonesia melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karni (SUGBK), Jakarta, Jumat (15/11) lalu, efektif menekan jumlah duplikasi tiket pertandingan.

Bertemu dengan awak media pada Senin saat meninjau persiapan SUGBK jelang laga melawan Arab Saudi, Erick menyebut terjadi penurunan duplikasi tiket yang lumayan signifikan dari sebelumnya saat laga Australia ada 10 ribu tiket duplikasi menurun menjadi 2.500 tiket duplikasi dan diharapkan kembali turun saat melawan Arab Saudi pada besok Selasa (19/11/).

"Terimakasih semuanya AFC, TNI, POLRI untuk kenyamanan dan keamanan pertandingan kemarin. Sebelumnya saat lawan Australia, banyak penonton berdiri dan ada 10 ribu duplikasi tiket, saat laga lawan Jepang turun ke 2.500 tiket duplikasi," kata Erick, Senin.

"Jadi ini prestasi yang luar biasa, tapi saya bilang saya bukan masalah komersilnya, bukan karena duplikasinya benar-benar, ini masalah keamanannya dan kita harus bisa ini menekan ya paling tidak di angka seribuan lah ya. Supaya benar-benar kalau ada apa-apa bisa kita jaga keamanannya," tambah dia.

Baca juga: PSSI sebut 281.000 suporter timnas terverifikasi dalam Garuda ID

Dan kemarin CCTV, lanjut Erick, juga sudah berjalan dengan baik. Face recognition yang digunakan sudah bisa mulai terlihat. Erick mengatakan ini adalah tahap pertama dan pada pertandingan kandang bulan Maret tahun depan, antara web dengan sistem ini akan jadi satu. Hal ini akan menyebabkan antara tiket dan kamera face recognition akan langsung kelihatan semuanya.

"Bahkan kemarin ada kasus yang kita kemarin mau serahkan juga mengenai pencurian handphone kita juga terdeteksi dari mukanya lalu kita cocokkan dengan tiketnya orangnya kita tahu siapa. Jadi hal-hal ini yang membuat sebuah kenyamanan gitu," kata pria 54 tahun itu.

Selain itu, untuk laga kandang bulan Maret dimana Indonesia melawan Bahrain, pembaruan lainnya adalah nantinya hanya khusus kendaraan Presiden dan Wakil Presiden saja yang boleh masuk kawasan GBK, seperti yang diterapkan pada Asian Games 2018.

Baca juga: Demi alasan keamanan, PSSI wajibkan suporter miliki Garuda ID

"Mohon maaf kita juga melakukan sistem seperti dulu Asian Games nanti yang boleh masuk itu hanya mobil presiden atau wakil presiden. Semua mesti jalan dikit ya memakai bugi (mobil golf) nah makanya saya cek akan buginya seperti apa. Jadi daerah (ring Road) ini kita coba supaya kendaraan ini benar-benar kosong dari kendaraan," imbuhnya

Lebih lanjut, dari evaluasi lainnya, Erick mengatakan "Kembali kita juga nanti masalah makanan minuman kita sedang bicara dengan GBK. Karena dua jam kalau mau minum susah kan kasian, kalau toilet saya lihat sudah cukup banyak cuman minuman mungkin kita lagi minta tolong kalau bisa dapat akses karena dua jam mereka di dalam perlu minum".

"Nah memang ada dua yang dilakukan penerapan apakah botolnya nggak usah boleh pakai tutup ya atau pakai plastik saya tapi lebih prefer botolnya tidak pakai tutup. Kalau plastik nanti sampah lagi ya," pungkasnya.

Baca juga: Indonesia vs Arab Saudi: jadwal, harga, dan cara pembelian tiket
Baca juga: Penonton sambut positif penerapan Garuda ID pada laga lawan Jepang