CEO Web Summit sebut laju inovasi teknologi China lebih cepat
18 November 2024 19:15 WIB
Sebuah pesawat lepas landas dan mendarat vertikal bertenaga listrik dipajang di stan TCab Tech di Area Pameran Otomotif selama China International Import Expo (CIIE) ketujuh di Shanghai, China timur, pada 7 November 2024. ANTARA/Xinhua/Xin Yuewei
Dublin (ANTARA) - Laju inovasi China semakin cepat dan terus menjadi penentu agenda industri teknologi, ungkap Paddy Cosgrave, CEO sekaligus salah satu pendiri Web Summit.
"Perusahaan-perusahaan rintisan (startup) sedang berkembang pesat (booming), meski investasi modal ventura sedang menurun. China terus menetapkan agenda tersebut," ungkap Cosgrave, yang merupakan salah satu pendiri Web Summit pada 2009 di Dublin, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Web Summit sekarang menjadi salah satu konferensi industri teknologi terbesar di dunia.
"China merupakan pemimpin utama di abad ke-21 ini, sudah sangat jelas," tambahnya.
Cosgrave melontarkan komentar tersebut dalam konferensi penting tahunan tersebut, yang berlangsung selama empat hari dan berakhir pada Kamis (14/11) di Lisbon, ibu kota Portugal. Lebih dari 70.000 partisipan asal 153 negara dan kawasan, yang mencakup pemimpin bisnis, investor, entrepreneur, delegasi perdagangan, dan anggota media, saling berkomunikasi serta bertukar pandangan mengenai teknologi dan tren yang membentuk dunia.
"Laju inovasi di China semakin cepat, bahkan lebih cepat dari sebelumnya," kata Cosgrave, mengutip laporan Critical Technology Tracker yang dirilis oleh Australian Strategic Policy Institute pada Agustus lalu. Laporan itu menunjukkan bahwa China merupakan negara terdepan yang mencatatkan 57 dari 64 teknologi pada periode 2019 hingga 2023, sebuah lompatan signifikan dari yang sebelumnya hanya mencatatkan tiga teknologi pada periode 2003 hingga 2007.
Cosgrave menyebutkan bahwa perusahaannya berharap akan semakin mendiversifikasi jejak geografisnya. "Mudah-mudahan, kami akan hadir di Afrika sebelum 2030. Kami juga ingin menggelar dua acara di Asia."
Web Summit saat ini menyelenggarakan lima ajang teknologi di seluruh dunia, yaitu di Lisbon, Toronto, Rio de Janeiro, Doha, dan Hong Kong.
"Perusahaan-perusahaan rintisan (startup) sedang berkembang pesat (booming), meski investasi modal ventura sedang menurun. China terus menetapkan agenda tersebut," ungkap Cosgrave, yang merupakan salah satu pendiri Web Summit pada 2009 di Dublin, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Web Summit sekarang menjadi salah satu konferensi industri teknologi terbesar di dunia.
"China merupakan pemimpin utama di abad ke-21 ini, sudah sangat jelas," tambahnya.
Cosgrave melontarkan komentar tersebut dalam konferensi penting tahunan tersebut, yang berlangsung selama empat hari dan berakhir pada Kamis (14/11) di Lisbon, ibu kota Portugal. Lebih dari 70.000 partisipan asal 153 negara dan kawasan, yang mencakup pemimpin bisnis, investor, entrepreneur, delegasi perdagangan, dan anggota media, saling berkomunikasi serta bertukar pandangan mengenai teknologi dan tren yang membentuk dunia.
"Laju inovasi di China semakin cepat, bahkan lebih cepat dari sebelumnya," kata Cosgrave, mengutip laporan Critical Technology Tracker yang dirilis oleh Australian Strategic Policy Institute pada Agustus lalu. Laporan itu menunjukkan bahwa China merupakan negara terdepan yang mencatatkan 57 dari 64 teknologi pada periode 2019 hingga 2023, sebuah lompatan signifikan dari yang sebelumnya hanya mencatatkan tiga teknologi pada periode 2003 hingga 2007.
Cosgrave menyebutkan bahwa perusahaannya berharap akan semakin mendiversifikasi jejak geografisnya. "Mudah-mudahan, kami akan hadir di Afrika sebelum 2030. Kami juga ingin menggelar dua acara di Asia."
Web Summit saat ini menyelenggarakan lima ajang teknologi di seluruh dunia, yaitu di Lisbon, Toronto, Rio de Janeiro, Doha, dan Hong Kong.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: