Mensos apresiasi penerima bansos di Sukabumi sukses bantu permakanan
18 November 2024 19:13 WIB
Mensos Gus Ipul saat meninjau dapur yang sehari-hari digunakan oleh warga untuk memasak bantuan permakanan bagi lansia dan disabilitas di Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (18/11/2024). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengapresiasi mantan penerima bantuan sosial yang termasuk kelompok penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH), Milah Karmilah (45), yang telah sukses memiliki usaha sembako mandiri.
Warga Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu bahkan ikut menjadi penggerak dalam kelompok masyarakat (pokmas) penggilingan padi Cibadak yang menyuplai beras untuk bantuan permakanan lansia dan disabilitas di kecamatan itu.
"Bu Milah ini mantan KPM PKH yang sekarang sudah graduasi dan tidak lagi menjadi bagian dari KPM, dari mulai modal Rp5 juta. Ini sekadar contoh bagi para penerima manfaat PKH, kalau memang sudah merasa cukup, seharusnya secara sukarela graduasi, karena ini menjadi contoh sukses," ujar Gus Ipul di Sukabumi pada Senin.
Mensos juga menyebutkan pentingnya masyarakat yang sudah merasa cukup menerima bansos untuk melaporkan kepada pendamping sehingga segera dilakukan graduasi.
"Ibu ini secara sukarela tidak lagi jadi KPM PKH karena merasa bahwa orang lain lebih layak. Kita senang kalau program ini lebih banyak manfaatnya sehingga masyarakat jadi lebih berdaya," ucapnya.
Sementara itu, Milah mengemukakan dirinya memulai usaha sejak tahun 2017, setelah menjadi KPM PKH sejak tahun 2009 hingga 2016.
"Saya merintis mulai dari punya penggilingan padi sampai sekarang alhamdulillah bisa membantu warga, terutama saat pemberian bantuan pangan non-tunai (BPNT) yang harus pemberian beras, saya kasih beras yang bagus karena dari penggilingan sendiri, mengelola sendiri, alhamdulillah belum pernah ada yang kecewa," ujar dia.
Ia menyebutkan, usaha sukses yang dimilikinya tak lepas dari doa seseorang yang menemuinya tanpa sengaja dan mendoakannya menjadi orang yang sukses serta bermanfaat bagi sekelilingnya, sehingga membuatnya memiliki semangat jiwa sosial yang tinggi hingga kini.
"Kalau program-program apa saja yang diajak, saya selalu semangat dan siap membantu, karena jiwa sosial saya hanya ingin membantu warga, terutama mengutamakan anak terlantar, disabilitas, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)," kata Milah.
Ia dibantu lima orang tetangganya untuk memasak bantuan permakanan yang diberikan setiap pagi dan siang bagi 99 kelompok penerima manfaat yang terdiri dari lansia dan disabilitas.
Baca juga: Mensos tegaskan bansos kedaruratan tetap disalurkan jelang Pilkada
Baca juga: Mensos beri motivasi pada penderita gangguan jiwa di sentra Sukabumi
Warga Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu bahkan ikut menjadi penggerak dalam kelompok masyarakat (pokmas) penggilingan padi Cibadak yang menyuplai beras untuk bantuan permakanan lansia dan disabilitas di kecamatan itu.
"Bu Milah ini mantan KPM PKH yang sekarang sudah graduasi dan tidak lagi menjadi bagian dari KPM, dari mulai modal Rp5 juta. Ini sekadar contoh bagi para penerima manfaat PKH, kalau memang sudah merasa cukup, seharusnya secara sukarela graduasi, karena ini menjadi contoh sukses," ujar Gus Ipul di Sukabumi pada Senin.
Mensos juga menyebutkan pentingnya masyarakat yang sudah merasa cukup menerima bansos untuk melaporkan kepada pendamping sehingga segera dilakukan graduasi.
"Ibu ini secara sukarela tidak lagi jadi KPM PKH karena merasa bahwa orang lain lebih layak. Kita senang kalau program ini lebih banyak manfaatnya sehingga masyarakat jadi lebih berdaya," ucapnya.
Sementara itu, Milah mengemukakan dirinya memulai usaha sejak tahun 2017, setelah menjadi KPM PKH sejak tahun 2009 hingga 2016.
"Saya merintis mulai dari punya penggilingan padi sampai sekarang alhamdulillah bisa membantu warga, terutama saat pemberian bantuan pangan non-tunai (BPNT) yang harus pemberian beras, saya kasih beras yang bagus karena dari penggilingan sendiri, mengelola sendiri, alhamdulillah belum pernah ada yang kecewa," ujar dia.
Ia menyebutkan, usaha sukses yang dimilikinya tak lepas dari doa seseorang yang menemuinya tanpa sengaja dan mendoakannya menjadi orang yang sukses serta bermanfaat bagi sekelilingnya, sehingga membuatnya memiliki semangat jiwa sosial yang tinggi hingga kini.
"Kalau program-program apa saja yang diajak, saya selalu semangat dan siap membantu, karena jiwa sosial saya hanya ingin membantu warga, terutama mengutamakan anak terlantar, disabilitas, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)," kata Milah.
Ia dibantu lima orang tetangganya untuk memasak bantuan permakanan yang diberikan setiap pagi dan siang bagi 99 kelompok penerima manfaat yang terdiri dari lansia dan disabilitas.
Baca juga: Mensos tegaskan bansos kedaruratan tetap disalurkan jelang Pilkada
Baca juga: Mensos beri motivasi pada penderita gangguan jiwa di sentra Sukabumi
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: