Mas Pram, sapaan akrabnya, juga berencana untuk memanfaatkan gedung-gedung milik lembaga atau kementerian yang tidak lagi digunakan di Jakarta setelah pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur.
Baca juga: Pengamat minta Pemimpin DKI harus berani berimajinasi untuk penataan
"Gedung-gedung di daerah Monas, kita perbaiki karena di situ banyak kantor-kantor kementerian, yang akan dipindahkan ke IKN. Kita harus manfaatkan semaksimal mungkin," katanya dalam kunjungannya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Senin.
Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu juga menegaskan ingin memberikan ruang bagi generasi muda untuk bisa memiliki rumah, sekaligus membantu meringankan beban mereka.
Baca juga: Paparan visi-misi paslon di Pilkada Jakarta dinilai jelas dan menarik
Pasalnya, generasi muda yang mayoritas merupakan kalangan menengah kini sedang tertekan kondisi ekonomi.
Menurutnya, mereka termasuk ke dalam bagian yang terdampak langsung apabila terjadi krisis perekonomian. Ia juga menyatakan akan memberikan ruang lebar untuk masyarakat kelas menengah ini.
"Pemerintah harus memberikan ruang yang cukup lebar bagi mereka, termasuk dengan mempermudah transportasi dan memberikan dukungan awal kepada anak-anak Gen Z dan milenial yang ingin memiliki rumah," tuturnya.
Lebih lanjut, Pramono juga akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan mendasar warga seperti termasuk bantuan-bantuan sosial seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), hingga kartu lansia.
Baca juga: Jelang pemungutan suara, polisi perkuat pengamanan di Kantor KPU RI
"Saya berjanji akan bekerja keras untuk menyelesaikan masalah Jakarta dalam waktu lima tahun," kata pasangan cawagub Rano Karno itu.
Sebelumnya, Pramono juga sempat mengungkapkan rencana untuk membangunkan hunian di kantor atau bangunan pemerintahan selain di pasar.
Ia juga berencana membangun ruang kreatif untuk kelompok muda dalam satu bangunan yang sama dengan hunian tersebut.
Menurut Pramono, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta perlu melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan hunian untuk warga Jakarta. Hal ini mengingat terbatasnya lahan kosong di Jakarta sehingga harga tanah menjadi semakin mahal.