Jakarta (ANTARA) - Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan Terawan Agus Putranto mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya selalu menjaga hidrasi tubuh guna mencegah risiko stroke, khususnya di kalangan anak muda.

Ia menyoroti tentang anak-anak usia 9 hingga 11 tahun yang telah mengalami gejala stroke.

“Stroke bisa mengenai fisik kita, bisa mengenai psikologis kita, bisa mengenai fungsi bicara, bisa fungsi apapun yang selama ini kita selalu gunakan,” kata Terawan dalam acara konferensi pers Permata Bank Wealth Wisdom 2024 di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan salah satu faktor yang mempengaruhi risiko stroke pada anak-anak adalah dehidrasi serta kurangnya istirahat yang cukup.

Tidak hanya anak-anak, Terawan juga mengingatkan pentingnya menjalani pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin (medical check up) untuk semua kelompok usia, termasuk mereka yang berusia 20 hingga 40 tahunan.

Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi dini masalah kesehatan, termasuk kondisi jantung atau anatomi tubuh lainnya yang mungkin berisiko.

Stroke sendiri dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk fisik, psikologis, kemampuan bicara, hingga fungsi motorik. Oleh karena itu, deteksi dini melalui check up dapat memberikan data faktual yang sangat penting untuk mencegah kondisi ini.

Baca juga: Terawan nilai riset penting guna kembangkan terapi pengobatan efektif

“Umur 30 tahun masih sehat, tapi harus rutin check up. Mungkin anatomi otak atau anatomi jantung, karena sekarang ini, problem inflamasi menjadi hal yang benar-benar sangat menakutkan. Jadi harus check up,” ujarnya.

Bagi mereka yang sudah mengalami atau memiliki keluarga yang mengalami stroke, Terawan menekankan pentingnya kolaborasi antarprofesi medis untuk memberikan perawatan yang optimal.

“Berbagai profesi dan spesialisasi harus berkolaborasi agar memberikan manfaat yang maksimal bagi pasien, sehingga proses pemulihan dapat berjalan lebih baik,” ujarnya.

Meskipun demikian, ia berharap masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga gaya hidup sehat, terutama dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Dengan langkah-langkah sederhana seperti ini, risiko stroke yang kini mulai mengancam usia muda dapat diminimalkan.

Adapun stroke adalah penyakit yang mengancam jiwa karena apabila terjadi serangan stroke, setiap menit sebanyak 1,9 juta sel otak dapat mati. Stroke merupakan penyebab utama disabilitas dan kematian nomor dua di dunia.

Di Indonesia, stroke menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian, yakni sebesar 11,2 persen dari total kecacatan dan 18,5 persen dari total kematian.

Menurut data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk. Stroke juga merupakan salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu mencapai Rp5,2 triliun pada 2023.

Baca juga: Profil Terawan, dokter militer dan eks menkes yang jadi penasihat presiden

Baca juga: Terawan jadi Penasihat Presiden Bidang Kesehatan akui siap belajar