Prabowo ungkap kebutuhan kapal ikan dan hilirisasi ke pebisnis Brasil
18 November 2024 12:46 WIB
Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan sambutan dalam agenda Indonesia-Brazil Business Forum, di Rio de Jeneiro, Brasil, Minggu (17/11/2024). (ANTARA/HO-Sekretariat Presiden)
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan kebutuhan kapal tangkap ikan hingga tawaran program hilirisasi kepada para pebisnis di Brasil, dalam upaya meningkatkan ekonomi dari sektor kemaritiman Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Presiden Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam agenda Indonesia-Brazil Business Forum, di Rio de Jeneiro, Brasil, Minggu (17/11), diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
"Kami butuh 40 ribu kapal penangkap ikan, 150 GT sampai 300 GT. Jadi itu bidang lain yang kami undang kerja sama asing untuk ambil bagian dalam ekonomi kami," kata Presiden Prabowo.
Berdasarkan pendapat para pakar, kata Presiden, sektor laut Indonesia merupakan salah satu sumber daya bagi cadangan perikanan di dunia.
"Indonesia berada di peringkat nomor 2 atau 3 di cadangan perikanan, potensinya sangat, sangat besar," katanya.
Baca juga: Prabowo sampaikan komitmen bawa RI bergabung di BRICS sejak 2014
Baca juga: Prabowo paparkan makan bergizi gratis ke pebisnis Brasil
Selain mengutarakan kebutuhan kapal tangkap ikan, Presiden Prabowo juga mengajak para pebisnis Brasil untuk menangkap peluang produksi protein dari sektor maritim Indonesia.
"Juga memanfaatkan lebih banyak sumber daya maritim kami, memproduksi cukup banyak protein dari banyak produk. Jadi kita terbuka untuk bisnis," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan upaya keras Indonesia dalam membangun industrialisasi melalui program hilirisasi yang mencakup 26 komoditas vital.
Komoditas yang dimaksud, di antaranya nikel, timah, tembaga, besi baja, emas perak, batu bara, aspal buton dan minyak bumi.
Selain itu, ada gas bumi, kelapa, karet, getah pinus, udang, ikan TCT, rajungan, rumput laut, pasir silika, kobal, logam tanah jarang, kakao, pala dan tilapia.
"Indonesia punya rencana strategis, kami segera laksanakan di 26 komoditas. Itu bisa menciptakan nilai riil berkali-kali lipat yang bisa membuat kita lebih berkembang dengan produksi barang," katanya.
Baca juga: Presiden ungkap keunggulan Indonesia dalam penciptaan energi hijau
Baca juga: Presiden China tiba di Brasil untuk hadiri KTT G20 ke-19 dan kunjungan kenegaraan
Hal tersebut dikatakan Presiden Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam agenda Indonesia-Brazil Business Forum, di Rio de Jeneiro, Brasil, Minggu (17/11), diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
"Kami butuh 40 ribu kapal penangkap ikan, 150 GT sampai 300 GT. Jadi itu bidang lain yang kami undang kerja sama asing untuk ambil bagian dalam ekonomi kami," kata Presiden Prabowo.
Berdasarkan pendapat para pakar, kata Presiden, sektor laut Indonesia merupakan salah satu sumber daya bagi cadangan perikanan di dunia.
"Indonesia berada di peringkat nomor 2 atau 3 di cadangan perikanan, potensinya sangat, sangat besar," katanya.
Baca juga: Prabowo sampaikan komitmen bawa RI bergabung di BRICS sejak 2014
Baca juga: Prabowo paparkan makan bergizi gratis ke pebisnis Brasil
Selain mengutarakan kebutuhan kapal tangkap ikan, Presiden Prabowo juga mengajak para pebisnis Brasil untuk menangkap peluang produksi protein dari sektor maritim Indonesia.
"Juga memanfaatkan lebih banyak sumber daya maritim kami, memproduksi cukup banyak protein dari banyak produk. Jadi kita terbuka untuk bisnis," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan upaya keras Indonesia dalam membangun industrialisasi melalui program hilirisasi yang mencakup 26 komoditas vital.
Komoditas yang dimaksud, di antaranya nikel, timah, tembaga, besi baja, emas perak, batu bara, aspal buton dan minyak bumi.
Selain itu, ada gas bumi, kelapa, karet, getah pinus, udang, ikan TCT, rajungan, rumput laut, pasir silika, kobal, logam tanah jarang, kakao, pala dan tilapia.
"Indonesia punya rencana strategis, kami segera laksanakan di 26 komoditas. Itu bisa menciptakan nilai riil berkali-kali lipat yang bisa membuat kita lebih berkembang dengan produksi barang," katanya.
Baca juga: Presiden ungkap keunggulan Indonesia dalam penciptaan energi hijau
Baca juga: Presiden China tiba di Brasil untuk hadiri KTT G20 ke-19 dan kunjungan kenegaraan
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: