Tanoto Foundation beri pelatihan guna tingkatkan kompetensi pemda
18 November 2024 12:43 WIB
Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation Michael Susanto saat hadir dalam acara Regional Meeting Wilayah Tengah dan Timur yang digelar di Malang, Jawa Timur pada 14-15 November 2024. ANTARA/HO-Tanoto Foundation.
Jakarta (ANTARA) - Organisasi filantropi independen di bidang pendidikan, Tanoto Foundation, memberi dua bentuk pelatihan kepada pemerintah daerah (pemda) melalui program SDG Academy Indonesia guna meningkatkan kompetensi pegawainya.
"Kami mulai dari 2018, kami membantu pemerintah untuk membangun model SDG di dalam konteks Indonesia. Caranya bagaimana pada waktu itu kami piloting di Provinsi Riau,” kata Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation Michael Susanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Michael menuturkan Tanoto Foundation berkomitmen membantu meningkatkan kompetensi pegawai pemerintah, terutama pemerintah daerah dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan bekerja sama bersama Bappenas dan UNDP, pada tahun 2019 pihaknya mendirikan SDG Academy Indonesia yang diharapkan dapat menjadikan seluruh pemda di Indonesia memiliki kapasitas yang mumpuni untuk pelaksanaan SDGs.
Baca juga: Mahasiswa dari daerah 3T berpeluang ikuti program Tanoto Foundation
"Jadi pada saat mereka menyusun rencana aksi daerah, pada saat mereka mendesain program, pada saat mereka membentuk kemitraan, kompetensi apa yang tadinya mereka belum punya. Jadi kami lengkapi melalui kami memberikan pelatihan," kata dia.
Dalam program tersebut ada dua bentuk pelatihan yang diberikan, yakni SDG Leadership Program dan SDG Mobile Learning Program. Program ini sudah menjangkau 34 provinsi, dan pihaknya sudah melatih 531 SDG Champion serta SDG Leader.
"Sedangkan online learning-nya sudah lebih dari 15.000 peserta yang ikut dalam Mobile Learning. Jadi ada sekitar 30 persen Pemda yang memanfaatkan, sisanya macam-macam, ada Akademisi, ada NGO dan sebagainya," katanya.
SDG Leadership Program adalah pelatihan kepemimpinan khusus bagi pihak-pihak yang mau membangun pemimpin-pemimpin lokal agar mengerti tentang SDG. Dalam jangka waktu tiga bulan, program itu dijalankan secara hybrid.
Para peserta diajarkan mengenai topik-topik khusus, seperti diajarkan bagaimana memimpin ekosistem daerah untuk memajukan SDG.
"Kemudian bagaimana melakukan kampanye publik, mengkomunikasikan, melakukan perencanaan penganggaran yang baik. Sampai mereka diajak untuk menyusun proyek perubahan di daerah. Itu menjadi syarat kelulusan," katanya.
Selanjutnya, SDG Mobile Learning Program yang merupakan program daring dan memiliki 15 modul untuk hampir semua target SDG. Dibutuhkan waktu dua minggu untuk bisa menyelesaikan setiap satu modul dalam program kegiatan itu.
Sebelumnya pada 14-15 November 2024 Tanoto Foundation bersama Bappenas telah menggelar SDGs Regional Meeting Wilayah Tengah dan Timur di Kota Malang, Jawa Timur.
Kegiatan itu menghadirkan perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di 23 provinsi dan empat kota/kabupaten. Program kegiatan capacity building ini mulanya untuk 15 provinsi di wilayah barat, dan sudah dilakukan di Yogyakarta pada pekan lalu.
Baca juga: Dirkeu ANTARA: BUMN Learning Festival tingkatkan kompetensi SDM
Baca juga: Direktur SMK Kemendikbud: Lulusan SMK dipacu berwirausaha dan bekerja
"Kami mulai dari 2018, kami membantu pemerintah untuk membangun model SDG di dalam konteks Indonesia. Caranya bagaimana pada waktu itu kami piloting di Provinsi Riau,” kata Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation Michael Susanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Michael menuturkan Tanoto Foundation berkomitmen membantu meningkatkan kompetensi pegawai pemerintah, terutama pemerintah daerah dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan bekerja sama bersama Bappenas dan UNDP, pada tahun 2019 pihaknya mendirikan SDG Academy Indonesia yang diharapkan dapat menjadikan seluruh pemda di Indonesia memiliki kapasitas yang mumpuni untuk pelaksanaan SDGs.
Baca juga: Mahasiswa dari daerah 3T berpeluang ikuti program Tanoto Foundation
"Jadi pada saat mereka menyusun rencana aksi daerah, pada saat mereka mendesain program, pada saat mereka membentuk kemitraan, kompetensi apa yang tadinya mereka belum punya. Jadi kami lengkapi melalui kami memberikan pelatihan," kata dia.
Dalam program tersebut ada dua bentuk pelatihan yang diberikan, yakni SDG Leadership Program dan SDG Mobile Learning Program. Program ini sudah menjangkau 34 provinsi, dan pihaknya sudah melatih 531 SDG Champion serta SDG Leader.
"Sedangkan online learning-nya sudah lebih dari 15.000 peserta yang ikut dalam Mobile Learning. Jadi ada sekitar 30 persen Pemda yang memanfaatkan, sisanya macam-macam, ada Akademisi, ada NGO dan sebagainya," katanya.
SDG Leadership Program adalah pelatihan kepemimpinan khusus bagi pihak-pihak yang mau membangun pemimpin-pemimpin lokal agar mengerti tentang SDG. Dalam jangka waktu tiga bulan, program itu dijalankan secara hybrid.
Para peserta diajarkan mengenai topik-topik khusus, seperti diajarkan bagaimana memimpin ekosistem daerah untuk memajukan SDG.
"Kemudian bagaimana melakukan kampanye publik, mengkomunikasikan, melakukan perencanaan penganggaran yang baik. Sampai mereka diajak untuk menyusun proyek perubahan di daerah. Itu menjadi syarat kelulusan," katanya.
Selanjutnya, SDG Mobile Learning Program yang merupakan program daring dan memiliki 15 modul untuk hampir semua target SDG. Dibutuhkan waktu dua minggu untuk bisa menyelesaikan setiap satu modul dalam program kegiatan itu.
Sebelumnya pada 14-15 November 2024 Tanoto Foundation bersama Bappenas telah menggelar SDGs Regional Meeting Wilayah Tengah dan Timur di Kota Malang, Jawa Timur.
Kegiatan itu menghadirkan perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di 23 provinsi dan empat kota/kabupaten. Program kegiatan capacity building ini mulanya untuk 15 provinsi di wilayah barat, dan sudah dilakukan di Yogyakarta pada pekan lalu.
Baca juga: Dirkeu ANTARA: BUMN Learning Festival tingkatkan kompetensi SDM
Baca juga: Direktur SMK Kemendikbud: Lulusan SMK dipacu berwirausaha dan bekerja
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: