BNN dan AFP bertemu bahas penguatan kerja sama pemberantasan narkoba
18 November 2024 11:28 WIB
Pertemuan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dengan Polisi Federal Australia (Australian Federal Police/AFP) di Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA/HO-BNN RI)
Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menerima kunjungan kerja Polisi Federal Australia (Australian Federal Police/AFP) untuk membahas penguatan kerja sama dalam pemberantasan narkoba, di Jakarta, Jumat (15/11).
Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom menyebutkan isu narkotika saat ini memang telah menjadi salah satu isu utama, sehingga penanganan terkait masalah narkotika telah masuk dalam program prioritas nasional sebagaimana yang tertuang dalam misi Astacita Presiden Prabowo Subianto.
"Keseriusan Pemerintah Indonesia dalam penanganan narkotika juga dipertegas dengan pembentukan Desk Pemberantasan Narkoba oleh Menteri Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan," ucap Marthinus dalam pertemuan tersebut, seperti dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Selain itu, kata dia, BNN RI pun sedang melakukan penguatan intelijen melalui perekrutan personel yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.
Marthinus menyampaikan bahwa belakangan ini di Indonesia terdapat beberapa penemuan clandestine lab (pabrik gelap) narkotika yang berhasil diungkap oleh BNN RI.
Pada tahun 2024, setidaknya terdapat dua kasus pabrik gelap narkotika yang telah diungkap oleh BNN, yaitu di Bali pada bulan Juli dan di Serang, Banten pada Oktober.
Menurut dia, pengungkapan tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia tidak lagi hanya sebagai pasar narkotika, tetapi juga sebagai produsen narkotika.
Menanggapi hal itu, perwakilan AFP mengatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama untuk memberikan program pelatihan dalam peningkatan kemampuan para pegawai BNN RI.
AFP juga menyatakan bersedia untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam penanganan pabrik gelap narkotika.
Dukungan AFP terhadap BNN tersebut diharapkan dapat memperkuat kerja sama yang dibangun antara BNN dan AFP untuk mendukung program pemerintah dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika di Indonesia.
Adapun pihak AFP yang hadir dalam kunjungan kerja, yakni Senior Liaison Officer AFP Steven Lindner dan Liaison Officer AFP Salam Zreika.
Sementara itu, Kepala BNN RI didampingi oleh Direktur Kerja Sama BNN RI serta Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI.
Baca juga: Kepala BNN RI minta jajaran BNN Provinsi turun ke masyarakat
Baca juga: Kepala BNN soroti pentingnya pengembangan kuat intelijen narkotika
Baca juga: Kepala BNN sebut 312 ribu remaja harus diselamatkan dari narkoba
Baca juga: Langkah terpadu Lampung memberantas narkoba
Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom menyebutkan isu narkotika saat ini memang telah menjadi salah satu isu utama, sehingga penanganan terkait masalah narkotika telah masuk dalam program prioritas nasional sebagaimana yang tertuang dalam misi Astacita Presiden Prabowo Subianto.
"Keseriusan Pemerintah Indonesia dalam penanganan narkotika juga dipertegas dengan pembentukan Desk Pemberantasan Narkoba oleh Menteri Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan," ucap Marthinus dalam pertemuan tersebut, seperti dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Selain itu, kata dia, BNN RI pun sedang melakukan penguatan intelijen melalui perekrutan personel yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.
Marthinus menyampaikan bahwa belakangan ini di Indonesia terdapat beberapa penemuan clandestine lab (pabrik gelap) narkotika yang berhasil diungkap oleh BNN RI.
Pada tahun 2024, setidaknya terdapat dua kasus pabrik gelap narkotika yang telah diungkap oleh BNN, yaitu di Bali pada bulan Juli dan di Serang, Banten pada Oktober.
Menurut dia, pengungkapan tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia tidak lagi hanya sebagai pasar narkotika, tetapi juga sebagai produsen narkotika.
Menanggapi hal itu, perwakilan AFP mengatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama untuk memberikan program pelatihan dalam peningkatan kemampuan para pegawai BNN RI.
AFP juga menyatakan bersedia untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam penanganan pabrik gelap narkotika.
Dukungan AFP terhadap BNN tersebut diharapkan dapat memperkuat kerja sama yang dibangun antara BNN dan AFP untuk mendukung program pemerintah dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika di Indonesia.
Adapun pihak AFP yang hadir dalam kunjungan kerja, yakni Senior Liaison Officer AFP Steven Lindner dan Liaison Officer AFP Salam Zreika.
Sementara itu, Kepala BNN RI didampingi oleh Direktur Kerja Sama BNN RI serta Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI.
Baca juga: Kepala BNN RI minta jajaran BNN Provinsi turun ke masyarakat
Baca juga: Kepala BNN soroti pentingnya pengembangan kuat intelijen narkotika
Baca juga: Kepala BNN sebut 312 ribu remaja harus diselamatkan dari narkoba
Baca juga: Langkah terpadu Lampung memberantas narkoba
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: