Paus Fransiskus desak penyelidikan atas genosida di Jalur Gaza
18 November 2024 08:50 WIB
Ilustrasi - Paus Franciskus melambaikan tangan saat ia memimpin pesan "Urbi et Orbi" (untuk kota dan dunia) dari balkon menghadap ke St. Peter's Square di Vatikan. ANTARA/Osservatore Romano/Handout/pri.
Athena (ANTARA) - Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menyerukan supaya digelar penyelidikan untuk memastikan apakah telah terjadi genosida di Jalur Gaza akibat agresi Israel ke wilayah itu, demikian dilaporkan media Vatikan pada Minggu.
"Menurut sejumlah ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri sebuah genosida. Hal ini harus diselidiki secara hati-hati untuk memastikan apakah yang terjadi sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan ahli hukum dan badan internasional," ucap Paus.
Pernyataan tersebut dikutip dari pernyataan Paus Fransiskus pada buku terbarunya, "Hope Never Disappoints: Pilgrims Towards a Better World", yang akan diluncurkan Selasa.
"Saya juga merenungkan mereka-mereka yang harus meninggalkan Gaza di tengah kelaparan yang menyerang saudara-saudara Palestina mereka akibat kesulitan mengirim makanan dan bantuan ke dalam wilayah mereka," kata dia.
Hal tersebut ia sampaikan terkait blokade Israel yang membuat begitu sedikit bantuan kemanusiaan untuk lebih dari du juta orang masuk ke Jalur Gaza.
Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 44.000 warga Palestina yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta membuat daerah tersebut hampir tak dapat dihuni sama sekali.
Rezim Zionis juga menghadapi tuntutan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan tindak genosida dan kejahatan-kejahatan lainnya yang dilakukan di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Setahun perang Gaza, Paus Fransiskus serukan lagi gencatan senjata
Baca juga: Paus minta komunitas internasional setop eskalasi konflik di Lebanon
Baca juga: Paus Fransiskus desak untuk hormati pasukan penjaga perdamaian PBB
"Menurut sejumlah ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri sebuah genosida. Hal ini harus diselidiki secara hati-hati untuk memastikan apakah yang terjadi sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan ahli hukum dan badan internasional," ucap Paus.
Pernyataan tersebut dikutip dari pernyataan Paus Fransiskus pada buku terbarunya, "Hope Never Disappoints: Pilgrims Towards a Better World", yang akan diluncurkan Selasa.
"Saya juga merenungkan mereka-mereka yang harus meninggalkan Gaza di tengah kelaparan yang menyerang saudara-saudara Palestina mereka akibat kesulitan mengirim makanan dan bantuan ke dalam wilayah mereka," kata dia.
Hal tersebut ia sampaikan terkait blokade Israel yang membuat begitu sedikit bantuan kemanusiaan untuk lebih dari du juta orang masuk ke Jalur Gaza.
Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 44.000 warga Palestina yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta membuat daerah tersebut hampir tak dapat dihuni sama sekali.
Rezim Zionis juga menghadapi tuntutan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan tindak genosida dan kejahatan-kejahatan lainnya yang dilakukan di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Setahun perang Gaza, Paus Fransiskus serukan lagi gencatan senjata
Baca juga: Paus minta komunitas internasional setop eskalasi konflik di Lebanon
Baca juga: Paus Fransiskus desak untuk hormati pasukan penjaga perdamaian PBB
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: