Semarang (ANTARA News) - Penjualan kamera tergeser oleh keberadaan smartphone atau telepon seluler pintar yang terus mengalami perkembangan teknologi.

"Penurunan yang sangat signifikan terjadi terutama untuk penjualan kamera saku dengan harga di bawah Rp1 juta," kata pemilik Fanuel Camera, Fredy Hartoyo, di Semarang, Rabu.

Dibandingkan dengan tahun 2013, khusus untuk kamera saku, penurunannya mencapai 30 persen, katanya.

Menurutnya, dengan harga yang tidak berbeda jauh para konsumen bisa membeli ponsel pintar yang menawarkan fitur kamera dengan ketajaman gambar yang cukup baik.

"Sebetulnya, kalau dibandingkan antara kamera seharga Rp1 juta dengan ponsel seharga Rp2 juta, hasil gambarnya tetap lebih bagus kamera dan dari segi ketajamannya jauh lebih baik kamera, tetapi konsumen bisa menikmati fitur lain saat menggunakan ponsel," katanya.

Penurunan penjualan tersebut diikuti dengan penurunan harga yang cukup besar untuk setiap merek kamera jenis saku, untuk merek Canon 16 megapixel (MP) yang dulu di harga Rp2 juta saat ini dihargai Rp1 juta, merek Sony ukuran 20 MP yang dulunya Rp2 jutaan saat ini di harga Rp1,2 juta, Lexus dari harga Rp1,8 juta menjadi Rp1,2 juta sedangkan untuk merek Olympus saat ini harganya Rp1 jutaan.

Menurutnya, terutama untuk kawasan kota penjualan kamera saku mengalami penurunan tajam tetapi untuk di daerah penjualan masih cukup baik.

"Peminat kamera saku di daerah-daerah masih cukup baik karena sebagian masyarakat enggan untuk mengikuti perkembangan ponsel yang terus terjadi setiap saat," katanya.

Sementara itu, Fredy mengatakan tidak semua jenis kamera mengalami penurunan penjualan.

Untuk kamera premium mulai dari semi profesional, profesional, hingga mirrorles, penjualannya masih cukup baik, bahkan untuk mirrorles dari waktu ke waktu penjualan mengalami peningkatan.

"Untuk jenis mirrorless saat ini sedang digandrungi oleh anak-anak muda. Setiap tahun penjualannya mengalami peningkatan antara 20--30 persen," katanya.
(KR-AWA)