Jakarta (ANTARA) - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono menyebutkan retribusi dalam pengelolaan sampah di Jakarta belum diperlukan, namun yang perlu dibangun adalah budaya
zero waste (tanpa limbah).
"Ya, saya sendiri memang sependapat bahwa memang retribusi ini sesungguhnya belum diperlukan. Yang diutamakan dulu adalah bagaimana membangun budaya
zero waste. Inilah yang saya kira perlu ditekankan kepada setiap rumah tangga," kata Suswono saat menanggapi pernyataan cagub nomor urut 3, Rano Karno (Si Doel) pada debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan Jakarta, Minggu malam.
Baca juga: Air itu kebutuhan dasar manusia sehingga tidak boleh dibatasi Bahkan, lanjut dia, yang juga diperlukan adalah daur ulang sampah dalam skala rumah tangga di tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).
Oleh karena itu, kata Suswono, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nanti akan mengatasi permasalahan itu. Tentu saja, melalui pengelolaan berkelanjutan dari hulu sampai hilir.
"Nah, dari hulu-hilir, hulunya kita harapkan ada mesin-mesin modern yang saya kira dimungkinkan pengelolaan sampah itu habis di tingkat RW. Kalau itu memang ada sisa, tentu itu bisa di pembuangan akhir tetapi dengan volume yang sangat kecil. Jadi intinya pada bagaimana membangun budaya dari rumah tangga," kata Suswono.
Baca juga: Pramono bangun "park and ride" berjarak 500 meter dari rumah warga KPU DKI Jakarta menggelar debat ketiga sekaligus terakhir pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11) malam.
Tema yang diangkat dalam debat pamungkas yakni "Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim". Masalah penanganan banjir, penataan permukiman, hingga pengelolaan sampah masuk ruang lingkup atau subtema debat ketiga.
Debat Pilkada DKI 2024 diikuti pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).