Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan kesiapan untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih efisien, termasuk dengan pembangunan pulau sampah.

“Kajian terkait pembangunan pulau sampah dan kerja sama dengan KELAKA (Kelompok Kerja Lingkungan dan Kehutanan) masih dalam proses,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Minggu.

Teguh pun memastikan bahwa jika kajian selesai, pembangunan tersebut akan segera dilakukan untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih efisien.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa penanganan sampah di Jakarta memerlukan komitmen dan tindakan nyata dari semua pihak.

"Kita harus memastikan semua pihak, mulai dari produsen hingga masyarakat, bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan," katanya.

Baca juga: Ratusan rumah pilah sampah untuk jaga lingkungan di Jaksel

Hanif menegaskan bahwa Jakarta harus segera menyelesaikan masalah sampah dan dalam dua tahun ke depan, ia berharap masalah ini dapat tuntas.

"Jika dalam dua tahun ke depan masih ada 7.000 ton sampah yang dibuang ke TPA setiap hari, maka kita gagal," katanya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (LH) mengelola sampah yang berkelanjutan melalui kegiatan “Kolaborasi Bersih Sampah Jakarta, Indonesia Bersih” dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan di Kota Jakarta.

Hutan Kota GBK menjadi lokasi utama kegiatan kolaborasi bersih-bersih sampah yang dilengkapi dengan fasilitas interaksi siaran ulang dan tayangan langsung dua arah yang aktif dari enam lokasi lainnya, serta diikuti oleh sekitar 1.900 peserta.

Keenam lokasi lainnya, yaitu Kebun Lingkungan Hidup A-Green, Meruya Utara, Jakarta Barat; Perkampungan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara; Jalan Pangkalan Jati III, Cipinang Melayu, Jakarta Timur; Kompleks Angkasa Pura, Kemayoran, Jakarta Pusat; Bumi Pesanggrahan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan; dan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.

Baca juga: DKI wajibkan warga pilah sampah agar bebas retribusi

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbunan sampah pada 2023 mencapai 38,4 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sampah terkelola nasional baru mencapai 61,62 persen, sisanya 38,38 persen belum terkelola dengan baik.

Sementara itu, data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, jumlah sampah di Jakarta mencapai 7.500 ton per hari.

Sampah yang dihasilkan di Jakarta berasal dari berbagai sumber, yaitu: kawasan permukiman, menyumbang 60 persen dari total sampah dan sisanya 29 persen dari dunia usaha dan industri.