Banda Aceh (ANTARA) - Panglima Kodam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Niko Fahrizal melepas 450 prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri 112/Darma Jaya untuk menjalankan misi pengamanan perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.

"Bekerja dengan cerdas, ikhlas, tuntas, dan jaga nama baik TNI AD, khususnya Kodam IM," kata Mayjen TNI Niko berpesan kepada prajurit TNI saat pelepasan di Pelabuhan Kreung Geukeh, Aceh Utara, Minggu.

Sebanyak 450 personel TNI Batalyon Infanteri 112/Darma Jaya ini dipimpin Danyonif 112/DJ selaku Dansatgas Letkol Inf. Fiska Bagus Tri Sunaryanto. Mereka menuju wilayah tugas di Papua Tengah menggunakan Kapal KRI Teluk Palu 523.

Prajurit Batalyon Infanteri Raider Khusus 112/Darma Jaya ini akan melaksanakan misi pengamanan perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini di Papua selama 1 tahun.

Mayjen TNI Niko menjelaskan bahwa penugasan operasi merupakan suatu kebanggaan karena negara mempercayakan tugas kemiliteran pada TNI.

"Khususnya saat ini personel Yonif 112/Dharma Jaya akan melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG," ujarnya.

Sebelum berangkat, kata Pangdam IM, prajurit Yonif 112/DJ telah mengikuti latihan prapenugasan selama sebulan di Pusat Latihan Tempur Sanggabuana di Karawang dan Bogor, Jawa Barat.

Latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan teknis, taktis, dan mental prajurit dalam kesiapsiagaan menghadapi tantangan di medan operasi.

Baca juga: Koops Habema TNI cek kondisi anak-anak saat patroli dekat perbatasan
Baca juga: Satgas Koops Habema sempatkan mengajar saat berpatroli di Nduga


Pangdam yakin para prajurit dapat menyelesaikan tugas dengan baik yang dibekali niat dan kesungguhan serta kemampuan sebagai prajurit profesional.

“Selalu berdoa dalam setiap langkah dan perbuatan dengan harapan seluruh personel berangkat sampai dengan kembali lengkap dan aman," ujarnya.

Kepada prajurit TNI, dia juga berpesan agar melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan selalu waspada.

Ia juga mengingatkan kepada prajurit tidak ceroboh atau menganggap remeh apa pun selama di daerah operasi, terutama dalam menjaga dan mewujudkan stabilitas keamanan yang kondusif di wilayah Papua.

"Hormati budaya dan kearifan lokal setempat, komunikasi yang baik dengan tokoh adat dan agama penduduk sekitar, ambil hati dan pikiran mereka, dengarkan keluhan mereka dan berikan jawaban serta solusi terbaik untuk mereka," ujarnya.

Acara pelepasan turut dihadiri Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf. Ali Imran, Danbrigif 25/Siwah Letkol Inf. Raja Gunung Nasution, Danlanal Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Andi Susanto, PJU Kodam IM, Dandim 0103/Aut Letkol Kav. Makhyar, dan Komandan KRI Teluk Palu 523 Letkol Laut (P) Ardian Widjanarko.