Bulu tangkis
Kekalahan timnas Indonesia atas Jepang, lecut motivasi Fajar/Rian
17 November 2024 15:23 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kanan) dan Muhammad Rian Ardianto (kiri) berselebrasi usai mengamankan gelar juara Kumamoto Japan Masters 2024, setelah menekuk pasangan tuan rumah Takuro Hoki/Yugo Kobayashi lewat rubber game, 21-15, 17-21 dan 21-17 di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang, Minggu (17/11/2024). (ANTARA/HO-PP PBSI).
Jakarta (ANTARA) - Kekalahan tim nasional sepak bola Indonesia atas Jepang, melecut motivasi pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhamamd Rian Ardianto untuk merengkuh gelar juara Kumamoto Japan Masters 2024.
Fajar/Alfian membalaskan dendam manis timnas Indonesia dengan mengatasi perlawanan ganda tuan rumah Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi pada pertandigan final lewat drama rubber game, 21-15, 17-21 dan 21-17 di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang, Minggu.
"Kami punya motivasi dan tekad lebih karena saya dan Rian sangat mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia, cukup sedih kemarin timnas kalah dari Jepang di Jakarta. Jadi di bulu tangkis kami tidak mau menyerah, kami mau menang dari pasangan Jepang di rumahnya," kata Fajar Alfian dalam keterangan resmi yang diterima pewarta, Minggu.
Sebelumnya, tim Garuda harus mengakui ketangguhan Samurai Biru empat gol tanpa balas pada pertandingan kelima putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Indonesia kalah empat gol tanpa balas dari Jepang
Kekalahan tersebut menambah hasil minor untuk tim asuhan Shin Tae-yong tersebut usai dalam lima pertandingan belum sekali pun meraih kemenangan dan hanya mampu meraih tiga kali seri lalu setelahnya menelan dua kali kekalahan.
Kekalahan di sepak bola, terbayar dengan balas dendam manis dari Fajar/Rian yang mampu meraih gelar juara turnamen super BWF 500 ini di hadapan pendukung Jepang seusai membungkam ganda peringkat enam dunia yang merupakan pasangan dari Jepang.
Baca juga: Tekuk Hoki/Kobayashi, Fajar/Rian juarai Kumamoto Japan Masters
Rian mengungkapkan kunci kemenangan di pertandingan kali ini terletak pada awal gim ketiga untuk sebisa mungkin mampu memulai start dengan baik dengan menekan Hoki/Kobayashi.
"Di gim ketiga kami tidak mau kalah start jadi kami mencari poin sebanyak-banyaknya sebelum interval," ujar Rian.
Dengan gelar juara ini juga sekaligus membuat pasangan peringkat ketiga dunia ini memutus rentetan hasil minor usai terakhir kali mengamankan gelar juara pada gelaran All England 2024.
Fajar/Alfian membalaskan dendam manis timnas Indonesia dengan mengatasi perlawanan ganda tuan rumah Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi pada pertandigan final lewat drama rubber game, 21-15, 17-21 dan 21-17 di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang, Minggu.
"Kami punya motivasi dan tekad lebih karena saya dan Rian sangat mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia, cukup sedih kemarin timnas kalah dari Jepang di Jakarta. Jadi di bulu tangkis kami tidak mau menyerah, kami mau menang dari pasangan Jepang di rumahnya," kata Fajar Alfian dalam keterangan resmi yang diterima pewarta, Minggu.
Sebelumnya, tim Garuda harus mengakui ketangguhan Samurai Biru empat gol tanpa balas pada pertandingan kelima putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Indonesia kalah empat gol tanpa balas dari Jepang
Kekalahan tersebut menambah hasil minor untuk tim asuhan Shin Tae-yong tersebut usai dalam lima pertandingan belum sekali pun meraih kemenangan dan hanya mampu meraih tiga kali seri lalu setelahnya menelan dua kali kekalahan.
Kekalahan di sepak bola, terbayar dengan balas dendam manis dari Fajar/Rian yang mampu meraih gelar juara turnamen super BWF 500 ini di hadapan pendukung Jepang seusai membungkam ganda peringkat enam dunia yang merupakan pasangan dari Jepang.
Baca juga: Tekuk Hoki/Kobayashi, Fajar/Rian juarai Kumamoto Japan Masters
Rian mengungkapkan kunci kemenangan di pertandingan kali ini terletak pada awal gim ketiga untuk sebisa mungkin mampu memulai start dengan baik dengan menekan Hoki/Kobayashi.
"Di gim ketiga kami tidak mau kalah start jadi kami mencari poin sebanyak-banyaknya sebelum interval," ujar Rian.
Dengan gelar juara ini juga sekaligus membuat pasangan peringkat ketiga dunia ini memutus rentetan hasil minor usai terakhir kali mengamankan gelar juara pada gelaran All England 2024.
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: