Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut tiga desa atau gampong di dua kecamatan di Kota Subulussalam, Provinsi Aceh dilanda banjir dengan ketinggian air hingga 1,5 meter yang dipicu curah hujan tinggi.

"Kondisi terakhir, air masih menggenangi rumah warga," kata Kepala Pelaksana BPBA Teuku Nara Setia di Banda Aceh, Minggu.

Ia menjelaskan banjir mulai melanda dua kecamatan di Kota Subulussalam itu sejak Sabtu (16/11) malam sekitar pukul 22.26 WIB.

Daerah yang terdampak meliputi Desa Jabi-Jabi dan Namo Buaya di Kecamatan Sultan Daulat serta Desa Danau Tras di Kecamatan Simpang Kiri.

Teuku Nara Setia menyebut banjir tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kota Subulussalam dalam durasi lama yang mengakibatkan meluapnya debit air Sungai Lae Souraya.

"Sungai Lae Souraya di Desa Jabi-jabi, Namo Buaya di Sultan Daulat Subulussalam meluap dengan ketinggian air hingga 150 centimeter," ujarnya.

Data sementara, dampak dari peristiwa ini sebanyak 15 unit rumah warga terendam banjir, demikian juga jalan desa di Namo Buaya.

Kemudian, enam unit rumah di Danau Tras juga terendam banjir, sekaligus juga merendam beberapa titik jalan nasional Subulussalam - Tapaktuan, Aceh Selatan.

BPBD Kota Subulussalam terus melakukan pengawasan dan pendataan warga terdampak, pemantauan terhadap debit air banjir, serta menyiagakan personel tim reaksi cepat untuk tetap berada di lokasi.

"Korban terdampak dan pengungsi dalam pendataan dan tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Baca juga: BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara berangsur turun
Baca juga: Sejumlah lokasi di Marunda terdampak rob