Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1,2 juta guru di Tanah Air telah mendapatkan pelatihan penerapan Kurikulum 2013.

"Diperkirakan hanya tersisa 85.000 guru yang masih menunggu pelatihan," ujar Mendikbud Mohammad Nuh di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, Kemdikbud menargetkan melatih sebanyak 1,3 juta guru pada tahun ini.

Berbagai kendala yang dialami seperti faktor cuaca di saat hendak dilakukan pelatihan di pulau tertentu.

Di daerah Aceh, pelatihan guru terkendala liburan puasa.

"Di Aceh itu, kalau puasa selalu libur."

Disinggung mengenai penilaian hasil pelatihan guru yang nilai rata-ratanya mencapai 71, Nuh mengatakan ada yang mempunyai nilai rata-rata 80, dan ada pula yang 50.

"Namun mereka yang dilatih nilai rata-rata 71," jelasnya.

Secara umum, Nuh mengemukakan hasil penilaian pelatihan guru lima persen di tingkat terbaik dan lima persen di tingkat terendah.

"Untuk daerah yang mempunyai nilai terendah, kita beri pendampingan," jelasnya.

Pelatihan guru di Tasikmalaya, Cirebon, Semarang, Badung dan Gianyar meraih nilai rata-rata terbaik yakni 79,36.

Sementara daerah yang pelatihan gurunya mendapat nilai terendah meliputi Sumba Barat, Morotai, Belu, dan Malino.

"Kemdikbud juga menyiapkan Klinik Konsultasi Pembelajaran (K2P). Klinik itu dibentuk untuk membantu guru yang telah dilatih, namun merasa kesulitan dalam penerapan kurikulum di kelas," terang dia.

K2P tersedia di Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

Kurikulum 2013 diterapkan sepenuhnya pada seluruh tingkatan sekolah di Indonesia mulai tahun ajaran 2014/2015.

Kemdikbud juga memberikan buku pelajaran Kurikulum 2013 secara gratis kepada sekolah. Kemudian sekolah harus membagikan buku tersebut kepada siswanya. (*)