RSJPDHK gelar simposium internasional guna tingkatkan kompetensi
16 November 2024 21:33 WIB
Arsip - (kiri ke kanan) dr. Dudy Hanafy, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Iwan Dakota, dan dr. Sudhir Prem Srivastava , MD, dalam konferensi pers tentang operasi jantung robotik pertama di Indonesia, di Jakarta, Jumat (15/11/2024). ANTARA/Mecca Yumna.
Jakarta (ANTARA) - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) mengadakan simposium internasional guna meningkatkan kemampuan dokter-dokter jantung, menyusul peningkatan kasus penyakit jantung di Indonesia.
“Selain untuk pembaharuan kemampuan dan teknologi kardiovaskular terkini, simposium kelas Internasional kami gelar tentunya dengan dukungan penuh Kementerian Kesehatan untuk menunjang dan mendukung dokter-dokter yang kami ampukan sehingga memiliki insight baru lewat acara ini,” kata Direktur Utama RSJPD Harapan Kita dr. Iwan Dakota dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Iwan menyebutkan, sejumlah topik yang diangkat adalah intervensi struktural, pengobatan ASCVD, inovasi dan strategi menyelamatkan dalam operasi jantung anak, coronary intervention conduction system pacing (CSP), operasi jantung pembuluh darah khususnya operasi jantung robotik.
Kemudian pengembangan teknologi pada perkutan. Adapun jumlah kasus penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, katanya, dan pada tahun 2022 tercatat ada 15.5 juta kasus.
“Kami bangga dan berkomitmen agar kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan yang kami percaya dan memberikan kontribusi positif baik bagi peserta yaitu dokter ataupun perawat dan pasien-pasien penyakit jantung pembuluh darah secara tidak langsung,” ujarnya.
Baca juga: Wamenkes harap RSJPDHK jadi salah satu pusat jantung terbaik di Asia
Baca juga: RSJPDHK Jakarta Sosialisasikan Operasi Bedah Jantung Tanpa Mesin
Dia mengatakan tahun ini terdapat 123 peserta dokter dan perawat berasal lebih dari 50 rumah sakit jejaring pengampuan kardiovaskular yang hadir.
Dia berharap di tahun-tahun mendatang akan datang lebih banyak lagi.
Dalam keterangan yang sama, Ketua Indonesia International Cardiovascular Summit dr. Ade Meidian Ambari mengatakan tidak hanya dokter-dokter di Jakarta, tapi dokter yang menjadi ampuan mereka juga ikuti kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi di bidang kardiovaskular.
“Dihadiri total 680 peserta baik dokter dan perawat yang datang secara tatap muka dan 500 peserta yang hadir secara virtual memberikan kesan positif bagi kami khususnya yang mengadakan acara ini,” kata Ade menambahkan.
Kegiatan ini, katanya, menjadi wadah tepat untuk mengembangkan layanan diagnostik invasif dan intervensi nonbedah dalam bidang jantung dan pembuluh darah serta mengembangkan pelayanan bedah jantung yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan.
“Selain untuk pembaharuan kemampuan dan teknologi kardiovaskular terkini, simposium kelas Internasional kami gelar tentunya dengan dukungan penuh Kementerian Kesehatan untuk menunjang dan mendukung dokter-dokter yang kami ampukan sehingga memiliki insight baru lewat acara ini,” kata Direktur Utama RSJPD Harapan Kita dr. Iwan Dakota dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Iwan menyebutkan, sejumlah topik yang diangkat adalah intervensi struktural, pengobatan ASCVD, inovasi dan strategi menyelamatkan dalam operasi jantung anak, coronary intervention conduction system pacing (CSP), operasi jantung pembuluh darah khususnya operasi jantung robotik.
Kemudian pengembangan teknologi pada perkutan. Adapun jumlah kasus penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, katanya, dan pada tahun 2022 tercatat ada 15.5 juta kasus.
“Kami bangga dan berkomitmen agar kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan yang kami percaya dan memberikan kontribusi positif baik bagi peserta yaitu dokter ataupun perawat dan pasien-pasien penyakit jantung pembuluh darah secara tidak langsung,” ujarnya.
Baca juga: Wamenkes harap RSJPDHK jadi salah satu pusat jantung terbaik di Asia
Baca juga: RSJPDHK Jakarta Sosialisasikan Operasi Bedah Jantung Tanpa Mesin
Dia mengatakan tahun ini terdapat 123 peserta dokter dan perawat berasal lebih dari 50 rumah sakit jejaring pengampuan kardiovaskular yang hadir.
Dia berharap di tahun-tahun mendatang akan datang lebih banyak lagi.
Dalam keterangan yang sama, Ketua Indonesia International Cardiovascular Summit dr. Ade Meidian Ambari mengatakan tidak hanya dokter-dokter di Jakarta, tapi dokter yang menjadi ampuan mereka juga ikuti kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi di bidang kardiovaskular.
“Dihadiri total 680 peserta baik dokter dan perawat yang datang secara tatap muka dan 500 peserta yang hadir secara virtual memberikan kesan positif bagi kami khususnya yang mengadakan acara ini,” kata Ade menambahkan.
Kegiatan ini, katanya, menjadi wadah tepat untuk mengembangkan layanan diagnostik invasif dan intervensi nonbedah dalam bidang jantung dan pembuluh darah serta mengembangkan pelayanan bedah jantung yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: