Washington (ANTARA News) - Bank Dunia mengalokasikan 200 miliar dolar AS guna mengatasi wabah Ebola di Afrika, demikian dilaporkan Kantor Berita ITAR-TASS Rusia.

Dana Bank Dunia itu akan diberikan kepada masing-masing pemerintah di tiga negara yang terkena wabah paling parah yaitu Guinea, Liberia, dan Siera Leone.

Bank Dunia, dalam siaran persnya, mengharapkan dana itu akan membantu masyarakat di ketiga negara untuk mengatasi dampak ekonomi dari wabah serta meningkatkan sistem kesehatan publik di seluruh Afrika Barat.

Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan komitmen pembiayaan baru itu sebagai upaya untuk mengajak ketiga negara di Afrika Barat yang terkena wabah terparah Ebola dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar segera menangani wabah Ebola.

Kim mengatakan Bank Dunia juga akan meningkatkan bantuan jaring pengaman sosial bagi keluarga dan masyarakat yang terkena dampak serta membantu membangun sistem kesehatan masyarakat di Afrika Barat. Sistem kesehatan masyarkat itu diharapkan memperkuat kapasitas pengendalian penyakit di wilayah itu.

"Saya sangat khawatir karena akan lebih banyak nyawa yang teresiko kecuali jika kita dapat menghentikan epidemik Ebola dalam sumbernya," kata Kim.

Dokter dalam bidang penyakit menular itu juga mengatakan komunitas internasional harus bertindak cepat untuk membatasi dan menghentikan wabah Ebola.

"Saya percaya pembiayaan darurat baru dari Bank Dunia ini mampu menyediakan dukungan kebutuhan untuk menghentikan penularan lebih lanjut Ebola di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone yang juga akan mencegah infeksi baru di negara tetangganya," kata Kim.

Dana Bank Dunia itu, lanjut Kim, akan digunakan untuk membiayai pasokan alat medis yang dibutuhkan, gaji untuk pekerja medis, dan sejumlah bahan-bahan lain pendukung sistem kesehatan, serta membantu masyarakat mengatasi kesulitan keuangan yang disebabkan epidemik Ebola.

Dana itu juga disebut akan membantu pembangunan pengawasan penyakit di wilayah itu dan jaringan laboratorium untuk melindungi wabah epidemik pada masa mendatang.

Sementara, WHO telah memulai pusat tanggap wabah Ebola di Ibukota Guinea, Conakry.

"WHO menyambut dukungan dari Bank Dunia yang datang ketika perhatian terhadap virus penyakit Ebola meningkat," kata Direktur Jenderal WHO Margaret Chan di Jenewa.

(Uu.I026)