Selain itu, lanjutnya, hal tersebut sekaligus menjadikan Kejurnas Finswimming Piala Gubernur Jatim 2024 sebagai tolok ukur bagi Pengurus Besar (PB) POSSI dalam mengembangkan olahraga ini di tingkat nasional.
"Kejurnas ini tidak hanya menjadi ajang prestasi, tetapi juga sebagai platform untuk mengukur perkembangan olahraga finswimming di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur M Nabil mengapresiasi perkembangan cabang olahraga finswimming di wilayahnya karena peminatnya makin meningkat.
"Ini adalah tradisi luar biasa yang harus terus dipertahankan. Peminat olahraga finswimming sangat fantastis dan besar. Kami berharap olahraga ini dapat dipertahankan dalam PON 2028," kata Nabil.
Nabil menambahkan, keberadaan finswimming sebagai salah satu cabang olahraga unggulan di Jawa Timur memberikan peluang besar bagi atlet untuk mempertahankan prestasinya dan sekaligus memberi kesempatan bagi atlet muda mengasah kemampuan di tingkat nasional.
"Finswimming memang dikenal sebagai salah satu cabang olahraga unggulan di Jawa Timur. Keberhasilan penyelenggaraan Kejurnas ini semakin mempertegas posisi finswimming sebagai olahraga yang memiliki banyak penggemar dan prestasi," ujarnya.
Terlebih, kata dia, kegiatan yang tahun ini digelar di Kolam Renang Gajayana, Kota Malang, pada 15-17 November 2024 itu, telah menjadi bagian dari kalender nasional PB POSSI, sehingga menjadikannya semakin relevan dalam pengembangan olahraga aquatik di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur Abdul Wahab juga menekankan pentingnya dukungan terhadap cabang olahraga ini.
Baca juga: Aceh catat sejarah baru raih emas selam nomor 400 m surface
Baca juga: POSSI kirim 17 atlet selam ke Italia sebagai persiapan SEA Games 2023