Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII DPR RI TB Ace Hasan Syadzily menegaskan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak boleh ada di Indonesia.

"Sekecil apapun potensi ISIS di Indonesia harus ditumpas. Kita tidak boleh mentoleransi gerakan ISIS ini untuk berkembang dan terseba rluas di Indonesia," kata TB Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Selasa.

ISIS, katanya, bukan hanya gerakan politik tetapi lebih dari itu telah menghalalkan tindakan kekerasan dan penghancuran untuk meraih kekuasaan politik yang ingin dicapainya.

"ISIS jelas-jelas gerakan yang bertentangan dengan Pancasila. ISIS ingin menegakkan negara khilafah seperti yang telah ditunjukkan gerakannya di Irak dan Syiria," kata Wakil Sekjen Partai Golkar itu.

Dia mengatakan munculnya video yang mengatasnamakan ISIS tentu seharusnya membuat pemerintah kita harus lebih waspada.

Pemerintah harus melakukan langkah-langkah preventif dan melakukan deteksi dini atas penyebarluasan gerakan ISIS di Indonesia.

Kata Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat GP Anshor itu, dibutuhkan ketegasan Pemerintah melalui aparat intelelijen, TNI, dan kepolisian, juga membutuhkan peran serta tokoh agama terutama ormas keagamaan seperti NU dan Muhammadiyyah untuk menangkal gerakan ini.

"Gerakannya telah mengatasnamakan agama Islam sebagai basis ideologis perlawanan dengan kekerasan dan perang," kata Ace.