Jakarta (ANTARA) - Ibadah puasa menjadi amalan ibadah yang dapat melatih diri dalam menghadapi berbagai ujian, mulai dari menahan emosi hingga hawa nafsu. Selain puasa wajib seperti puasa Ramadhan, terdapat berbagai puasa sunnah lainnya yang dianjurkan Rasullullah SAW yaitu puasa Ayyamul Bidh.

Puasa menjadi ladang pahala bagi para umat yang bersungguh-sungguh dalam menjalankannya, sehingga bagi para umat Muslim yang ingin memperbanyak pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, senang dalam melaksanakan ibadah puasa.

Terutama, puasa sunnah yang memiliki keutamaan yang besar, seperti puasa Ayyamul Bidh. Dalam riwayat hadist, telah dijelaskan bahwa puasa Ayyamul Bidh dikerjakan selama tiga hari pada setiap bulan dan bagi yang mengamalkannya akan mendapatkan pahala puasa seperti selama setahun.

Baca juga: Puasa Ayyamul Bidh, amalan puasa selama setahun dan keutamaannya
Abdullah bin Amr bin Al Ash berkata bahawa Rasullullah SAW pernah bersabda,

"Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)

Berpuasa pada tiga hari setiap bulannya disebut puasa Ayyamul Bidh. Puasa pada tiga hari tersebut pada tanggal 13, 14, dan 15. Hal ini Rasullullah pernah katakan kepada sahabatnya, Abu Dzar.

"Dari Abu Dzar berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, 'Wahai Abu Dzar, jika kamu ingin berpuasa tiga hari pada tiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal ke tiga belas, empat belas dan lima belas.'.” (HR Tirmidzi no 761).

Kemudian, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-An'am ayat 160 untuk balasan para umatnya yang telah berbuat amal kebaikan.

"Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya.".

Rasullullah SAW pun selalu mengingatkan kepada para sahabatnya dan umatnya untuk tidak melupakan berpuasa Ayyamul Bidh. Salah satunya, Rasullullah SAW pernah berwasiat kepada Abu Hurairah.

"Abu Hurairah berkata, 'Kekasihku (Rasulullah) SAW. telah mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari tiap bulan (Ayyamul Bidh), sholat dua rakaat duha, dan supaya aku mengerjakan salat witir sebelum aku tidur.'." (HR. Bukhari).

Oleh sebab itu, puasa Ayyamul Bidh menjadi puasa sunnah muakkad yakni ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dijalankan bagi para umat Muslim.

Baca juga: Niat puasa Senin Kamis lengkap Arab dan latin serta artinya
Jadwal pelaksanaan dan niat puasa Ayyamul Bidh

Berdasarkan riwayat hadist, tanggal puasa Ayyamul Bidh yakni 13, 14, dan 15 sesuai kalender Hijriyah. Sehingga, para umat Muslim di Indonesia perlu mengkonversi tanggal kalender Hijriyah ke kalender Masehi.

Sesuai Kalender Hijriyah Indonesia tahun 2024 yang dirilis oleh Kementerian Agama RI, pada bulan November 2024 bertepatan pada bulan Jumadil Awal yakni dimulai pada tanggal 3 November 2024.

Sehingga, kalender Hijriyah tanggal 13, 14, dan 15 bulan Jumadil Awal jatuh pada tanggal 15, 16, dan 17 November 2024. Para umat Muslim dapat melaksanakan puasa Ayyamul Bidh pada tanggal tersebut.

Pada malam hari sebelum hendak puasa Ayyamul Bidh, awali dengan membaca niat dalam hati atau dilafalkan, lalu sahur dengan makan dan minum. Berikut niat puasa Ayyamul Bidh dalam bacaan arab, latin, dan artinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma ayyamil bidl lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidl karena Allah ta’ala.”

Meski bersifat sunnah, pahala yang akan didapatkan begitu besar dari Allah SWT. Selain itu, puasa Ayyamul Bidh juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan para umat Muslim.