Panahan
Menpora sambut baik rencana World Archery Cup Series 2026 di Indonesia
16 November 2024 09:01 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima Audiensi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) Arsjad Rasjid, yang hadir bersama Sekjen PP Perpani Irawadi Hanafi dan Bidang Sarana dan Prasarana Chris di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA/HO-Kemenpora RI)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyambut baik rencana Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) menjadikan Indonesia tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan World Archery Cup Series 2026 dan World Archery Asia Cup Series 2026 di Bali.
Dikutip dari laman resmi, Kemenpora RI, Sabtu, Menpora Dito berharap pelaksanaan kedua ajang tersebut dapat berjalan lancar dan baik. Ia meminta PB Perpani berkoordinasi dengan Asisten Deputi Olahragawan Andalan Budi Ariyanto Muslim dalam proses penyelenggaraan ajang tersebut.
Hal itu disampaikan Menpora Dito saat menerima audiensi Ketua Umum PB Perpani Arsjad Rasjid yang hadir bersama Sekjen PP Perpani Irawadi Hanafi dan Bidang Sarana dan Prasarana Chris di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (15/11).
Arsjad mengatakan bahwa untuk dapat menggelar ajang tersebut masih diperlukan proses pengajuan sebagai tuan rumah atau bidding yang dibuka hingga akhir bulan ini. Ia juga mengungkapkan bahwa PB Perpani akan menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) pada bulan depan untuk membahas penyelenggaraan ajang tersebut.
Oleh karena itu, Arsjad meminta dukungan Kemenpora RI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) karena hal itu menjadi salah satu syarat pengajuan sebagai tuan rumah.
"Sebenarnya kita masih harus ikut bidding ini Pak Menteri, syaratnya yakni dukungan dari NOC dan pemerintah. Tapi, saya rasanya yakin bisa menang karena kemungkinannya besar. Saingan paling berat China dan China Taipe," kata Arsyad.
Ada dua tipe kejuaraan, yakni Asia Cup yang penyelenggaraannya seperti turnamen terbuka sehingga dapat diikuti oleh semua negara, dan Asian Championship yang hanya bisa diikuti oleh tim nasional setiap negara untuk penambahan ranking di Asia.
Menpora Dito meminta PB Perpani untuk mencoba mengikuti bidding dari dua tipe kejuaraan tersebut.
Dalam audiensi itu, hadir pula Staf Khusus Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, Staf Khusus Komunikasi dan Hubungan Internasional Chaerany Putri, Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati, serta Direktur Utama LPDUK Ferry Kono.
Baca juga: Perpani sebut Grand Triumph 2024 ajang kebanggaan Indonesia
Baca juga: Menpora berharap olahraga berkuda bersatu di Munas Pordasi XIV
Dikutip dari laman resmi, Kemenpora RI, Sabtu, Menpora Dito berharap pelaksanaan kedua ajang tersebut dapat berjalan lancar dan baik. Ia meminta PB Perpani berkoordinasi dengan Asisten Deputi Olahragawan Andalan Budi Ariyanto Muslim dalam proses penyelenggaraan ajang tersebut.
Hal itu disampaikan Menpora Dito saat menerima audiensi Ketua Umum PB Perpani Arsjad Rasjid yang hadir bersama Sekjen PP Perpani Irawadi Hanafi dan Bidang Sarana dan Prasarana Chris di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (15/11).
Arsjad mengatakan bahwa untuk dapat menggelar ajang tersebut masih diperlukan proses pengajuan sebagai tuan rumah atau bidding yang dibuka hingga akhir bulan ini. Ia juga mengungkapkan bahwa PB Perpani akan menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) pada bulan depan untuk membahas penyelenggaraan ajang tersebut.
Oleh karena itu, Arsjad meminta dukungan Kemenpora RI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) karena hal itu menjadi salah satu syarat pengajuan sebagai tuan rumah.
"Sebenarnya kita masih harus ikut bidding ini Pak Menteri, syaratnya yakni dukungan dari NOC dan pemerintah. Tapi, saya rasanya yakin bisa menang karena kemungkinannya besar. Saingan paling berat China dan China Taipe," kata Arsyad.
Ada dua tipe kejuaraan, yakni Asia Cup yang penyelenggaraannya seperti turnamen terbuka sehingga dapat diikuti oleh semua negara, dan Asian Championship yang hanya bisa diikuti oleh tim nasional setiap negara untuk penambahan ranking di Asia.
Menpora Dito meminta PB Perpani untuk mencoba mengikuti bidding dari dua tipe kejuaraan tersebut.
Dalam audiensi itu, hadir pula Staf Khusus Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, Staf Khusus Komunikasi dan Hubungan Internasional Chaerany Putri, Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati, serta Direktur Utama LPDUK Ferry Kono.
Baca juga: Perpani sebut Grand Triumph 2024 ajang kebanggaan Indonesia
Baca juga: Menpora berharap olahraga berkuda bersatu di Munas Pordasi XIV
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: