Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan membekali pengetahuan kemandirian ekonomi bagi ratusan warga rentan dan pelaku usaha mikro dari beberapa kabupaten/kota di provinsi setempat.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Provinsi Kalsel Gusnanda Effendi di Banjarmasin Jumat mengatakan, ratusan warga tersebut mengikuti sosialisasi Usaha Ekonomi Produktif Perorangan (UEP-P).

“Peserta diharapkan mendapatkan keterampilan dan pengetahuan guna meningkatkan kemandirian ekonomi terutama bagi kelompok rentan dan pelaku usaha mikro,” kata Gusnanda.

Gusnanda menjelaskan, sebanyak 153 peserta mengikuti kegiatan kemandirian ekonomi angkatan kelima, mereka 51 orang dari Kabupaten Kotabaru, 51 orang (Tanah Laut), dan 51 orang (Tanah Bumbu) selama sepekan sejak Jumat ini.

Gusnanda mengatakan, peserta mendapatkan pengetahuan, pelatihan teknis, motivasi untuk mengembangkan usaha, dan berkelanjutan.

Pada sosialisasi tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan terkait prosedur pengajuan bantuan UEP-P mulai dari pengumpulan dokumen hingga proses verifikasi.

Gusnanda mengharapkan program UEP-P ini mampu meningkatkan ekonomi, dan mendorong lahirnya wirausahawan baru yang mampu membawa perubahan positif masyarakat.

“Kami akan terus memantau perkembangan usaha para peserta sosialisasi UEP-P melalui pendampingan lanjutan dan akses permodalan sehingga berkontribusi membangun ekonomi daerah,” tutur Gusnanda.

Dinsos Provinsi Kalsel telah menjalankan program UEP-P sejak beberapa tahun lalu, dengan jumlah angkatan pertama mencapai sebanyak 153 orang berasal dari Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Tabalong.

Kemudian angkatan kedua sebanyak 122 orang yang berasal dari Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Selanjutnya angkatan ketiga sekitar 183 orang berasal dari Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Serta angkatan keempat yang diikuti sebanyak 144 orang, mereka terdiri atas dari Kota Banjarmasin sekitar 76 orang dan Kabupaten Barito Kuala atau Batola (68 orang).