Mendes: Produk lokal Lembang jadi nilai tambah bangun ekonomi desa
15 November 2024 23:50 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDT) Yandri Susanto bersama Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad mengunjungi Desa Cikahuripan, Lembang, Bandung Barat, dengan disambut aparatur dan masyarakat desa, Jumat (15/11/2024). (ANTARA/Ricky Prayoga)
Bandung Barat (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDT) Yandri Susanto yang mengunjungi Desa Cikahuripan, Lembang, Bandung Barat, menyebutkan bahwa produk lokal di sana menjadi nilai tambah dalam membangun ekonomi tingkat desa.
Dalam kunjungannya dengan didampingi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, tersebut, Yandri mengaku takjub dengan pengembangan potensi di sana yakni produk-produk lokal seperti sayur hingga susu segar, yang sangat bisa direplikasi.
"Di sini sayuran, buah-buahannya bagus-bagus, kemudian peternakannya juga bagus ada susu segar juga, saya ingin tularkan (semangat ini) ke daerah lain," kata Yandri usai berkunjung ke Desa Cikahuripan, Lembang, Jumat.
Yandri menjelaskan produk sayur, buah, hingga susu segar yang ada di Lembang, selain dapat menunjang perekonomian lokal, juga dapat menyokong penuh kesuksesan program makan bergizi gratis (MBG) yang komitmen penyelenggaraannya, berbasis kearifan lokal.
"Karena ini sejalan dengan makan siang bergizi. Kita butuh susu, butuh daging butuh telur, ikan, cabai, tomat jangan sampai dana triliunan untuk makan siang bergizi bahan bakunya ekspor kita tidak mau. Karena desa-desa kita sangat subur," ujarnya.
Pada intinya, kata dia, harus ada kemandirian desa dengan menyiapkan kebutuhan bahan baku dari desa dan untuk desa, atau satu daerah saja dalam skala lebih luas.
"Karena nanti makan siang bergizi juga akan dimasak di desa dan disalurkan di desa itu juga untuk anak-anak sekolah, ibu-ibu hamil," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yandri mengungkapkan kunjungannya ke desa-desa di seluruh wilayah Indonesia untuk melihat langsung kondisi perekonomian desa.
Ia mengatakan kunjungan tersebut sekaligus belanja masalah yang ada di desa untuk kemudian dijadikan formula dalam membuat strategi yang efektif untuk membangun perekonomian desa.
Selain itu, ia juga mendorong pemerintahan desa untuk bisa mandiri dalam memanfaatkan potensi yang ada di desanya, sehingga bisa berguna untuk kemajuan desa tersebut dalam hal pemasukan. Ia berpesan kepala desa tidak hanya sekedar memanfaatkan anggaran dari pemerintahan pusat.
"Saya memang keliling tanpa henti ke desa-desa. Saya ingin meneropong desa-desa di Indonesia, sambil melihat sukses story nya dimana. Misalkan Desa Kembangpilor ko bisa desa tanpa dana pemerintah tapi majunya luar biasa. Nah itu saya ingin refleksi ke desa lain. Atau ada barang yang gak diolah menjadi barang murahan tapi setelah di olah jadi barang ekspor. Ini mau saya tularkan juga ke desa lain. Nah saya ingin melihat di Bandung Barat ini apa keunggulannya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Raffi Ahmad mengungkapkan salah satu faktor peningkatan produktivitas desa adalah dengan memacu generasi muda agar mau terjun langsung memanfaatkan potensi yang ada di desanya. Seperti di Desa Cikahuripan, generasi muda harus didorong untuk mau bertani, berternak dan berkebun.
"Sesuai arahan Pak Prabowo saya selaku utusan khusus generasi muda dan pelaku seni, saya senang sekali berkolaborasi dengan menteri desa. Karena desa-desa ini harus dimajukan salah satunya oleh generasi mudanya. Generasi muda harus bangga menjadi peternak muda, petani muda dan berkebun," kata Raffi.
Lebih lanjut, ia menuturkan semua menteri dan pejabat lainnya yakni pemerintah daerah hingga pemerintah desa harus berkolaborasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Jadi arahan Prabowo ini kita semua harus berkolaborasi bersama satu komando. Makanya kita dikumpulkan di Magelang itu tujuannya cuma satu tidak ada Superman yang ada super team. Ini bentuk untuk mewujudkan apa yang diinstruksikan pak Prabowo," kata Raffi.
Terkait langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas generasi muda menurutnya langkah pertama adalah bagaimana caranya anak-anak muda bisa tergerak.
"Kita nanti cari solusinya. Yang penting saat ini anak mudanya tergerak dulu kalau sudah tergerak nanti untuk sama-sama menuju Indonesia Emas nanti. Itu nanti enak semuanya akan terorganisir dengan baik," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cikahuripan, Oman Haryanto, mengaku bangga mendapat kunjungan dari Menteri Desa, dan berharap pemerintah pusat bisa lebih memperhatikan kondisi dan kebutuhan desa.
"Tadinya banyak yang mau dicurahkan ke pak menteri, hanya waktunya mepet tapi alhamdulilah ada respon dari menteri desa," kata Oman yang menegaskan akan berupaya maksimal untuk memanfaatkan potensi ekonomi di Desa Cikahuripan.
Baca juga: Kemendes dorong KPM optimalkan peran bantu bangun desa
Baca juga: Menguatkan desa wisata sebagai pilar ekonomi pedesaan
Baca juga: Mendes PDT: Hilangkan ego sektoral demi membangun desa
Dalam kunjungannya dengan didampingi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, tersebut, Yandri mengaku takjub dengan pengembangan potensi di sana yakni produk-produk lokal seperti sayur hingga susu segar, yang sangat bisa direplikasi.
"Di sini sayuran, buah-buahannya bagus-bagus, kemudian peternakannya juga bagus ada susu segar juga, saya ingin tularkan (semangat ini) ke daerah lain," kata Yandri usai berkunjung ke Desa Cikahuripan, Lembang, Jumat.
Yandri menjelaskan produk sayur, buah, hingga susu segar yang ada di Lembang, selain dapat menunjang perekonomian lokal, juga dapat menyokong penuh kesuksesan program makan bergizi gratis (MBG) yang komitmen penyelenggaraannya, berbasis kearifan lokal.
"Karena ini sejalan dengan makan siang bergizi. Kita butuh susu, butuh daging butuh telur, ikan, cabai, tomat jangan sampai dana triliunan untuk makan siang bergizi bahan bakunya ekspor kita tidak mau. Karena desa-desa kita sangat subur," ujarnya.
Pada intinya, kata dia, harus ada kemandirian desa dengan menyiapkan kebutuhan bahan baku dari desa dan untuk desa, atau satu daerah saja dalam skala lebih luas.
"Karena nanti makan siang bergizi juga akan dimasak di desa dan disalurkan di desa itu juga untuk anak-anak sekolah, ibu-ibu hamil," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yandri mengungkapkan kunjungannya ke desa-desa di seluruh wilayah Indonesia untuk melihat langsung kondisi perekonomian desa.
Ia mengatakan kunjungan tersebut sekaligus belanja masalah yang ada di desa untuk kemudian dijadikan formula dalam membuat strategi yang efektif untuk membangun perekonomian desa.
Selain itu, ia juga mendorong pemerintahan desa untuk bisa mandiri dalam memanfaatkan potensi yang ada di desanya, sehingga bisa berguna untuk kemajuan desa tersebut dalam hal pemasukan. Ia berpesan kepala desa tidak hanya sekedar memanfaatkan anggaran dari pemerintahan pusat.
"Saya memang keliling tanpa henti ke desa-desa. Saya ingin meneropong desa-desa di Indonesia, sambil melihat sukses story nya dimana. Misalkan Desa Kembangpilor ko bisa desa tanpa dana pemerintah tapi majunya luar biasa. Nah itu saya ingin refleksi ke desa lain. Atau ada barang yang gak diolah menjadi barang murahan tapi setelah di olah jadi barang ekspor. Ini mau saya tularkan juga ke desa lain. Nah saya ingin melihat di Bandung Barat ini apa keunggulannya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Raffi Ahmad mengungkapkan salah satu faktor peningkatan produktivitas desa adalah dengan memacu generasi muda agar mau terjun langsung memanfaatkan potensi yang ada di desanya. Seperti di Desa Cikahuripan, generasi muda harus didorong untuk mau bertani, berternak dan berkebun.
"Sesuai arahan Pak Prabowo saya selaku utusan khusus generasi muda dan pelaku seni, saya senang sekali berkolaborasi dengan menteri desa. Karena desa-desa ini harus dimajukan salah satunya oleh generasi mudanya. Generasi muda harus bangga menjadi peternak muda, petani muda dan berkebun," kata Raffi.
Lebih lanjut, ia menuturkan semua menteri dan pejabat lainnya yakni pemerintah daerah hingga pemerintah desa harus berkolaborasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Jadi arahan Prabowo ini kita semua harus berkolaborasi bersama satu komando. Makanya kita dikumpulkan di Magelang itu tujuannya cuma satu tidak ada Superman yang ada super team. Ini bentuk untuk mewujudkan apa yang diinstruksikan pak Prabowo," kata Raffi.
Terkait langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas generasi muda menurutnya langkah pertama adalah bagaimana caranya anak-anak muda bisa tergerak.
"Kita nanti cari solusinya. Yang penting saat ini anak mudanya tergerak dulu kalau sudah tergerak nanti untuk sama-sama menuju Indonesia Emas nanti. Itu nanti enak semuanya akan terorganisir dengan baik," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cikahuripan, Oman Haryanto, mengaku bangga mendapat kunjungan dari Menteri Desa, dan berharap pemerintah pusat bisa lebih memperhatikan kondisi dan kebutuhan desa.
"Tadinya banyak yang mau dicurahkan ke pak menteri, hanya waktunya mepet tapi alhamdulilah ada respon dari menteri desa," kata Oman yang menegaskan akan berupaya maksimal untuk memanfaatkan potensi ekonomi di Desa Cikahuripan.
Baca juga: Kemendes dorong KPM optimalkan peran bantu bangun desa
Baca juga: Menguatkan desa wisata sebagai pilar ekonomi pedesaan
Baca juga: Mendes PDT: Hilangkan ego sektoral demi membangun desa
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: