Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Idris Froyoto Sihite memaparkan potensi daya tampung karbon di Indonesia untuk mendukung penerapan Carbon Capture Storage (CCS).

"Implementasi CCS dan CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage) sangat bergantung terhadap kapasitas penyimpanan dan Indonesia sangat memiliki potensi besar terhadap itu," kata Idris dalam diskusi di Paviliun Indonesia Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) Azerbaijan dipantau daring di Jakarta, Jumat.

Ia memaparkan, Indonesia memiliki total potensi daya tampung karbon sebesar 577,62 giga ton CO2 yang terdiri dari 572,77 giga ton CO2 di saline aquifer serta 4,85 giga ton CO2 di sumur kering minyak dan gas.

"Kami percaya potensi kapasitas penyimpanan karbon di Indonesia dapat mendukung upaya menjadi CCS hub di ASEAN," ujar Idris.

Baca juga: KLHK: Indonesia secara geografis berpotensi jadi pusat CCS

Baca juga: PIS dan NYK buka-bukaan soal bisnis angkutan karbon di Gastech 2024


Lebih lanjut, ia menjelaskan Indonesia memiliki 15 proyek serta studi terkait CCS dan CCUS yang sedang dijalankan dimana sebagian besar berlangsung di lingkup kerja minyak dan gas yang dioperasikan oleh Pertamina.

"Sejumlah proyek ditargetkan dapat beroperasi pada sekitar tahun 2030 dan setelahnya," imbuhnya.

Kepala Badan Standardisasi Instrumen Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSISLHK) Ary Sudijanto mengatakan pengembangan dan penerapan CCS dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia.

Pertama, menambah lapangan pekerjaan baru terutama di lingkup riset, teknik, dan operasional. Penerapan CCS dinilai sejalan dengan upaya negara dalam menyediakan lapangan pekerjaan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi sembari mengurangi emisi karbon.

Kedua adalah transfer teknologi dan inovasi. Apabila dikembangkan dengan maksimal, maka Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam ranah pengembangan dan penerapan CCS sehingga akan menarik investasi, tenaga ahli, dan transfer teknologi.

"Kita dapat bermitra dengan pemimpin CCS global dan belajar dari pengalaman mereka untuk membangun solusi dalam negeri," ucapnya.

Ketiga Indonesia dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Menurut Ary, CCS dapat mendukung upaya negara dalam mengurangi deforestasi serta menjaga keanekaragaman hayati ini dengan memastikan pengurangan emisi dapat dicapai di segala sektor.*

Baca juga: PGN-POSCO International tanda tangani studi bersama terkait CCS

Baca juga: Pupuk Indonesia dan Pertamina kerjasama majukan CCS dan CCUS