Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan telah menyiapkan sebanyak 22.000 personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, selama berlangsungnya proses persidangan sengketa Pilpres 2014.
"Tahapan Pilpres masih berjalan dan ada gugatan di MK yang diajukan salah satu pasangan (capres-cawapres). Kami sudah melakukan persiapan berlapis di gedung MK, ada 22 ribu personel khusus untuk pengamanan," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pengamanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung MK, serta di jalan-jalan yang terletak di sekitar gedung MK.
Tidak hanya itu, kata Sutarman, Kepolisian juga akan memberi pengamanan bagi para hakim konstitusi yang terlibat dalam proses persidangan sengketa Pilpres 2014.
"Tempatnya kami amankan, dan hakimnya kami beri pengamanan juga, sehingga kami harap hakim konstitusi akan memutuskan berdasarkan fakta yang ada dan norma keadilan yang berlaku," ujarnya.
Kapolri mengatakan akan berupaya mengamankan setiap tahapan persidangan sengketa Pilpres di MK agar dapat berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan Polri siap mengamankan situasi di sekitar area Mahkamah Konstitusi selama berlangsungnya proses penanganan sengketa Pemilu Presiden 2014.
"Bagaimanapun, Polri siap memberi pelayanan bagi pihak yang berunjuk rasa dan pihak lain yang juga memerlukan pengamanan, seperti pihak tuan rumah (MK) yang didatangi pendemo," kata Agus.
Ia menyebutkan, petugas Kepolisian juga akan memberi pengamanan kepada para pengguna jalan yang melalui sekitar area gedung MK.
"Petugas dari Polda Metro Jaya siap melakukan pengamanan di MK. Kami pun sudah berkoordinasi dengan pihak MK agar setiap kegiatan bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan," ujarnya.
Polri siapkan 22.000 personel amankan MK
4 Agustus 2014 12:12 WIB
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: