Ia menerangkan kolaborasi proyek dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tersebut kini sudah dalam proses pembangunan sarana prasarana penunjang, seperti jalan, taman, rumah ibadah, saluran air bersih maupun pembuangan yang dikerjakan oleh Baznas.
“Sarana, prasarana penunjangnya seperti taman, rumah ibadah, jalan, saluran itu oleh Baznas dan lagi diproses oleh Baznas. Nah kami tinggal cari mitra untuk membayar tukang karena masih kurang untuk membayar tukang. Tetapi pada dasarnya insya Allah akan kami dapatkan,” kata Mensos Saifullah Yusuf usai penandatanganan nota kerja sama Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal di Kantor Kemensos Salemba, Jakarta pada Jumat.
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan bagi keluarga korban tembok roboh di Jambi
“Yang paling berat dari program relokasi kampung ini kan soal tanah. Kalau misalnya kabupaten sudah bisa menyediakan tanahnya, kami bisa lebih mudah untuk berkonsolidasi. Kami ingin berkeliling terus, menawarkan kepada kabupaten kota yang siap untuk melakukan relokasi kampung,” imbuhnya.
Sebagai informasi, sebanyak 93 keluarga yang merupakan warga Desa Eretan Kulon selama bertahun-tahun menjadi korban bencana banjir rob.
Adapun Pemerintah Kabupaten Indramayu sebelumnya sudah berupaya untuk memindahkan mereka dengan menyediakan lahan. Akan tetapi, karena keterbatasan anggaran, relokasi warga terus terkendala.
Baca juga: Sinergi Kemensos-Kemendes percepat kesejahteraan sosial di desa
Baca juga: Kemensos pastikan fasilitas dasar Kampung Nelayan Indramayu tercukupi