"Penyaluran pupuk subsidi ini merupakan langkah nyata kami dalam mendukung program pemerintah dan PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku induk, untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan ketersediaan pupuk yang cukup dan tepat waktu, diharapkan dapat meningkatkan hasil panen petani dan pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.” ujarnya.
Ia menjelaskan, sampai dengan September 2024, pihaknya sudah menyalurkan 92 ribu ton pupuk subsidi jenis urea dan NPK ke tangan petani dengan sistem e-RDKK dan e-Alokasi melalui sembilan cabang yang dimilikinya, yakni Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Bandung, Jakarta, Banten (BJB), Semarang, Surabaya, dan Makassar.
“Sampai bulan September kemarin, PI Niaga sudah menyalurkan pupuk subsidi sesuai dengan target,” ujar Trudo.
Selanjutnya, ia mengatakan pihaknya terus berinovasi dalam penyaluran pupuk subsidi dengan menerapkan sistem digital. Selain menggunakan aplikasi I-Pubers, PI Niaga juga menggunakan aplikasi Rekan Distributor yang dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses penyaluran pupuk, sehingga distribusi pupuk tepat sasaran dan tepat waktu.
“Dengan sistem yang digunakan, kami dapat memantau secara real-time ketersediaan stok pupuk, melakukan verifikasi data, dan melacak distribusi pupuk hingga ke tingkat petani. Hal ini sangat penting untuk mencegah penyimpangan dan memastikan pupuk subsidi benar-benar tersalurkan dan dimanfaatkan oleh petani yang berhak.” katanya pula.
Baca juga: Pupuk Indonesia salurkan 6 juta ton pupuk subsidi
Baca juga: Pemerintah sederhanakan distribusi pupuk subsidi
Baca juga: Pupuk Indonesia salurkan 6 juta ton pupuk subsidi
Baca juga: Pemerintah sederhanakan distribusi pupuk subsidi