Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI telah melakukan pembicaraan dengan tim dari Presiden RI Prabowo Subianto terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.

"Sudah ketemu timnya, sudah ada pembicaraan, bukan elitnya, tapi pembicaraan sudah kami lakukan," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad ditemui di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Wapres tinjau simulasi makan gratis di Maros Sulsel

Baca juga: Joe Biden dukung program makan bergizi gratis yang digagas Prabowo
Noor menyebut pihaknya telah menawarkan potensi kerja sama dalam program tersebut kepada Pemerintah RI.

Ia menyatakan Baznas memiliki banyak potensi sumber daya yang dapat diberdayakan melalui Program Makan Bergizi Gratis, seperti penerima zakat (mustahik) binaan yang jumlahnya tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, lanjut Noor, pihaknya juga memiliki banyak balai ternak dan lumbung pangan, sehingga pihaknya juga siap, tidak hanya dari segi sumber daya manusia, namun juga bahan pangan yang bisa digunakan.

"Kami punya banyak potensi, mustahik banyak, bahan banyak, kalau kami dilibatkan dengan Program Makan Siang Gratis kami siap," ujarnya.

Hingga kini Baznas masih menantikan respons selanjutnya dari pemangku kepentingan terkait dalam implementasi program ini.

Diketahui, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan membelanjakan anggaran senilai Rp800 miliar per hari.

Menurut dia, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu fokus utama, dengan investasi yang cukup besar pada program Makan Bergizi Gratis.

Baca juga: Kemendikdasmen: Program makan gratis solusi asupan bergizi untuk anak
Program ini, jika diimplementasikan secara penuh, akan menjangkau hingga 82,9 juta penerima dan membutuhkan anggaran sebesar Rp400 triliun.

Program ini rencananya dijalankan pada Januari 2025. Namun, sebelum itu, tepatnya pada November 2024, Badan Gizi Nasional akan kembali menggelar uji coba program Makan Bergizi Gratis dengan jangkauan daerah yang lebih luas.