Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) meningkatkan mutu produk olahan hasil perkebunan, agar mampu mendongkrak daya saing pasar bukan hanya di tingkat regional maupun nasional, tapi juga diharapkan bisa menembus hingga pasar global.

"Diperlukan strategi pemasaran efektif dan pemahaman teknologi pengolahan yang mutakhir untuk meningkatkan mutu produk, agar produk lokal mampu bersaing baik di pasar nasional maupun internasional," kata Kepala Disbun Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal di Samarinda, Kamis.

Peningkatan mutu produk menjadi hal yang tidak bisa ditawar di tengah ketatnya persaingan pasar dan tingginya tuntutan konsumen terhadap kualitas, di samping hal lain yang juga turut mempengaruhi, misalnya jaminan produk halal dan harga yang terjangkau.

Dalam upaya meningkatkan mutu produk tersebut, katanya, dua hari lalu pihaknya menggelar Pelatihan Manajemen Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, dipusatkan di Kota Balikpapan, dengan kegiatan yang dipercayakan oleh bidang pengolahan dan pemasaran.

Sementara Taufiq Kurrahman, selaku Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Kaltim mengatakan, tujuan pelatihan tersebut adalah untuk memperkuat keterampilan para peserta dalam mengelola, mengolah, dan memasarkan produk perkebunan.

Baca juga: Disbun Kaltim meremajakan 300 hektare karet rakyat di Kutai Barat

“Pelatihan ini digelar sebagai upaya meningkatkan daya saing produk perkebunan, sehingga mampu menjadi andalan ekspor yang memberikan nilai tambah bagi ekonomi daerah, dan yang paling utama adalah kesejahteraan pelaku hilirisasi perkebunan," ujar Taufiq.

Dalam pelatihan ini pihaknya mengundang sejumlah narasumber kompeten, antara lain Krisdewanto Suryopamungkas dari PPEJP Kementerian Perdagangan RI, menyampaikan materi tentang strategi pameran ekspor, dengan topik pembahasan tentang pentingnya promosi yang efektif.

Peserta diberi wawasan mengenai cara menarik perhatian pelanggan melalui gerai pameran yang menarik dan strategi pemasaran yang cerdas, sehingga mampu bersaing dalam pasar global.

Baca juga: Disbun Kaltim pertajam diversifikasi kelapa demi kesejahteraan petani

Selain itu, peserta juga menerima pembekalan dari Sem Lapik, narasumber dari BPOM Samarinda, yang membahas tentang standar "Good Manufacturing Practices (GMP)" dan "Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)".

Sem Lapik memaparkan tentang pentingnya standar kebersihan dan kontrol kualitas produk yang sesuai dengan regulasi BPOM, termasuk sejumlah langkah analisis bahaya yang mencakup aspek fisik, biologi, dan kimia.

Standar ini menjadi jaminan mutu bagi produk perkebunan yang ingin bersaing di pasar internasional, sedangkan dilihat dari produk perkebunan asal Kaltim sudah dikemas menarik dan variatif, seperti gula merah, gula semut, bubuk lada, bubuk ketumbar, bubuk jamu, dan aneka makanan ringan dari hasil perkebunan